Berita Lampung

Lampung Diproyeksi Surplus Listrik Tahun 2034

Dari sisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Lampung diproyeksikan bisa surplus listrik dan mandiri energi pada tahun 2034.

Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
PROYEK PLTP - Kabid Energi Dinas ESDM Lampung Sopian Atiek, Kamis (13/11/2025). Ia membeberkan 4 proyek PLTP yang sedang berjalan untuk menjadikan Lampung sebagai provinsi Mandiri Energi. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Lampung berpotensi mandiri melalui Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terkait pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Kepala Bidang (Kabid) Energi Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek, mengatakan saat ini Lampung setidaknya memiliki empat PLTP yang sedang berproses, dan diproyeksi bisa mendorong Lampung sebagai provinsi yang mandiri sekaligus lumbung energi.

Sopian mengatakan hal ini sejalan dengan target Provinsi Lampung untuk mencapai penggunaan listrik dari EBT sebesar 75 persen pada tahun 2030.

"Peluangnya cukup besar dan menjanjikan, karena targetnya tahun 2030 kita 75 persen harus sudah menggunakan energi terbarukan," ujar Sopian diwawancara, Kamis (13/11).

Menurut Sopian, dari sisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), Lampung diproyeksikan bisa mencapai surplus listrik dan mandiri energi pada tahun 2034.

"Walaupun secara sistem kelistrikan kita sebenarnya sudah surplus sekitar 200 Megawatt, tapi suplainya masih dari Sumatera Selatan (Sumsel). Dengan adanya pengembangan EBT ini, kita berharap bisa mandiri," jelasnya.

Sopian membeberkan, saat ini terdapat sejumlah proyek pembangkit listrik EBT di Lampung yang sedang berjalan dan yang akan dimulai pada tahun 2026.

"Untuk proyek energi pembangkit listrik yang sudah ground breaking itu ada di Ulubelu Tanggamus, itu memanfaatkan energi panas bumi dengan kapasitas 220 Megawatt. Pengelolanya PGE (Pertamina Geothermal Energy), produknya nanti dijual dan disalurkan oleh PLN," kata Sopian.

Kemudian, proyek serupa juga ada di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, yang memiliki potensi kapasitas sekitar 2x110 MW.

"Saat ini masih dalam tahap menunggu memorandum of understanding (MoU) dengan PLN terkait harga jual listrik," Kata Sopian

Lalu, proyek pembangkit listrik energi panas bumi di Kecamatan Way Ratai Pesawaran, yang saat ini masih dalam tahap eksplorasi, dengan potensi sekitar 55 MW.

"Untuk Way Ratai sekarang msih dalam tahap eksplorasi oleh Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan Chevron (PT Cahaya Anagata Energy).

Di tahun 2026, Sopian mengatakan terdapat protek serupa yakni di sekitar Danau Ranau, Lampung Barat yang diperkirakan akan menghasilkan daya sekitar 40 MW.

"Kemungkinan yang Danau Ranau itu pertengahan 2026 baru akan melanjutkan eksplorasi, karena energi panas bumi itu perlu waktu 5-8 tahun untuk eksplorasi," tambah Sopian.

Selain pembangkit listrik panas bumi, Sopian menuturkan Lampung juga memiliki potensi besar dalam pengembangan bio energi.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved