Berita Terkini Nasional

Dapur MBG Kini Harus Punya Chef Bersertifikat setelah Banyak Terjadi Keracunan Massal

Terkait kewajiban dapur MBG memiliki chef bersertifikat ini diungkap Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Dayang. 

TribunJateng/Iqbal
ATURAN BARU - Suasana petugas kesehatan Puskesmas Ngawen saat sidak di SPPG Ngawen 1, Blora, Jawa Tengah, Senin (22/9/2025). Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, mengumumkan adanya aturan baru yang ditujukan bagi dapur MBG atau SPPG yaitu dari disediakannya chef bersertifikat hingga dilarangnya penggunaan makanan olahan pabrik. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) kini harus punya chef atau jurutama masak yang bersertifikat setelah banyak terjadi keracunan massal.

Terkait kewajiban dapur MBG memiliki chef bersertifikat ini diungkap Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Dayang. 

Sehingga chef yang ada di dapur MBG nantinya tidak hanya tukang masak profesional yang terlatih dan mahir dalam semua aspek penyiapan makanan saja, tapi juga harus bersertifikat. 

Nanik S Deyang tak hanya mengumumkan soal chef bersertifikat terkait aturan baru yang ditujukan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program MBG.

Dikutip dari Tribunnews.com, sejumlah aturan baru tersebut diungkap Nanik sebagai berikut:

1. Dapur MBG saat ini dilarang untuk memakai produk makanan pabrikan

Nanik menuturkan hal ini berdasarkan temuannya ketika maraknya penggunaan produk pabrikan saat libur Lebaran 2025 lalu, meski saat itu dia belum menjadi Wakil BGN.

Dia menegaskan pelarangan ini karena sebenarnya salah satu tujuan dibuatnya program MBG adalah untuk membangkitkan ekonomi rakyat.

"Selama ini, meski saya baru satu minggu (menjabat Wakil BGN) dan saya dihujani dengan berbagai persoalan. Saya sudah mengikuti, banyak disuguhkan produk-produk pabrikan."

"Kami akan menjalankan instruksi Presiden bahwa dapur MBG inilah untuk membangkitkan ekonomi lokal dan bukannya memperkaya konglomerat pemilik pabrik roti," jelasnya dalam acara Insight Session With BGN yang ditayangkan di YouTube BGN, Jumat (26/9/2025).

Namun, Nanik mengungkapkan ada toleransi terkait penggunaan susu kemasan yang masih diperbolehkan jika di daerah tersebut tidak ada peternakan sapi. Hanya saja, dia menegaskan toleransi ini bersifat sementara. 

2. Dapur MBG harus dipimpin juru masak atau chef bersertifikasi

Dia mengatakan nantinya akan ada dua chef yang akan berkolaborasi. Adapun, satu chef merupakan perwakilan BGN, dan satunya merupakan perwakilan dari dapur MBG.

"Semua dapur SPPG harus dipimpin oleh chef yang bersertifikasi. Satu pimpinan chef itu nanti merupakan wakil dari BGN, tetapi pihak mitra harus menyiapkan chef sebagai pendamping di dapur," ujarnya.

3. SPPI harus begadang

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved