Berita Terkini Nasional

Tim SAR Suplai Makan Minum dan Infus ke Korban yang Terjebak Reruntuhan Bangunan Ponpes di Sidoarjo

Basarnas ungkap upaya Tim SAR menolong korban ambruknya bangunan  pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Editor: taryono
surya.co.id/m taufik
BANGUNAN AMBRUK - Satu bangunan dua lantai di Pondok Pesantren ( Ponpes ) Al Khoziny Sidoarjo ambruk, Senin (29/8/2025) sore. Tim SAR Suplai Makan Minum dan Infus ke Korban yang Terjebak Reruntuhan Bangunan Ponpes di Sidoarjo. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi ungkap upaya Tim SAR menolong korban ambruknya bangunan  pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Menurutnya, Tim SAR terus melakukan komunikasi dan menyuplai makan minum serta infus kepada korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan Ponpes.

"Tim dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi, Rabu (1/10/2025).

Sejauh ini kondisi para korban itu masih memberikan tanda-tanda kehidupan serta mendapatkan suplai oksigen, makan minum, hingga infus dan vitamin serta obat-obatan dari petugas. 

Dalam operasi SAR ini, disebutnya bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan para korban dengan status kesadaran merah untuk terus mendapatkan suplai-suplai vital tersebut sembari menanti upaya tim SAR gabungan untuk menembus reruntuhan.

Disebutnya bahwa personel yang hadir dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda.

Menurut Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, sampai hari ketiga pencarian, tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan. 

Dari 15 titik tersebut, delapan korban di antaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam alias tidak bisa berkomunikasi. Sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah atau masih bisa berkomunikasi dengan petugas. 

Freezer menyebut bahwa hingga kini tim penyelamatan gabungan telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari bawah reruntuhan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia.

Korban Beri Sinyal

Pihak Ponpes Al Khoziny mengatakan, terdapat santri yang masih tertimbun memukul-mukul beton bangunan memberikan sinyal kehidupan.

Suara seperti retakan pun terdengar.

"Kebetulan teman-teman yang masih ada di dalam tumpukan itu seperti secara naluri kepengin mendapatkan pertolongan dengan memukul-mukul beton," kata Ketua Alumni Pusat Al Khoziny Sidoarjo, Zainal Abidin, Selasa (30/9/2025).

Suara tersebut menimbulkan kebingungan di antara petugas Basarnas sehingga melakukan penyelamatan diri.

"Situasi seperti itu menjadikan teman-teman Basarnas juga sedikit bingung, akhirnya pada lari semua," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved