Berita Terkini Nasional

Kisah Pilu Siswa SMP di Grobogan Tewas Di-bully Teman Sekolah

Angga tinggal bersama kakek dan neneknya di Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO
DUKA MENDALAM - Suasana kediaman Angga Bagus Perwira di Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (11/10/2025). Diduga, Angga meregang nyawa karena dirundung oleh teman-teman sekolahnya. 

Padahal, bullying verbal dan fisik yang membayangi Angga akhir-akhir ini sudah pernah dilaporkan ke pihak sekolah. 

"Harapannya berlanjut seadil-adilnya. Gak ada kata maaf intinya. Soalnya nyawa hubungannya ini. Kalau bisa nyawa dibayar nyawa. Tapi hukum kita ikuti aturan yang berlaku. Tapi harus dihukum setuntas-tuntasnya," tegas pria yang sudah 20 tahun merantau di Cianjur ini. 

Didalami Polisi

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Rizky Ari Budianto mengatakan, kasus kematian Angga yang diduga korban bullying dan pengeroyokan teman sekolahnya masih didalami. 

Penyidik Satreskrim Polres Grobogan masih memeriksa sejumlah saksi, di antaranya teman-teman sekolah Angga, termasuk para guru SMPN 1 Geyer. 

"Masih proses pemeriksaan semua. Saksi yang diperiksa banyak," kata Rizky. 

Selain itu, saat ini Satreskrim Polres Grobogan juga menggandeng Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jateng untuk mengautopsi jenazah Angga. 

Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti permintaan keluarga Angga sekaligus mengetahui penyebab pasti kematian remaja tersebut. 

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Geyer Sukatno akhirnya angkat bicara terkait meninggalnya Angga. 

Melalui pesan singkat, Minggu (12/10/2025), Sukatno menyampaikan bahwa penanganan kasus tersebut telah diserahkan kepada aparat penegak hukum. 

“Maaf baru balas. Permasalahan di sekolah sudah ditangani oleh pihak berwajib Polres Grobogan,” kata Sukatno. 

Sempat Kejang

Angga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di ruang kelas VII G, Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Berdasarkan keterangan temannya, APR (12), Angga sempat terlibat dua kali perkelahian dengan rekan sekelasnya di hari yang sama sebelum akhirnya mengalami kejang-kejang dan meninggal dunia. 

“Awal mulanya Angga diejek teman-temannya, lalu Angga tidak terima dan berkelahi. Angga dipukuli kepalanya dan kemudian berhenti. Itu saat jam ketiga, tapi belum ada guru,” ungkap APR saat ditemui di rumah duka, Minggu pagi. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved