Berita Terkini Nasional

Prabowo Subianto Diminta Berikan Amnesti kepada Silfester Matutina

Prabowo diminta memberikan amnesti kepada terpidana kasus pencemaran nama baik dan fitnah Jusuf Kalla (JK), Silfester Matutina.

Editor: taryono
istimewa
TERJERAT KASUS - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina. Prabowo Subianto Diminta Berikan Amnesti kepada Silfester Matutina. 

"Ada anak bangsa yang mendukung ijazah palsu, ada yang tidak mendukung, tidak percaya. Dan ada anak bangsa yang diam saja pura-pura tidak tahu, nah mereka (Roy Suryo cs) ini berkepanjangan dari TV ke TV untuk menyampaikan hal-hal yang tidak benar. Bagaimana rakyat harus percaya?" tutur Diana.

Sebelumnya, relawan Jokowi, Silfester Matutina dilaporkan kuasa hukum Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla ke Bareskrim Polri pada Mei 2017.

Sylvester dianggap melontarkan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap Jusuf Kalla atas orasinya. 

Namun, Sylvester menganggap ucapannya itu tak bermaksud memfitnah Kalla.
 
"Saya merasa tidak memfitnah JK, tapi adalah bentuk anak bangsa menyikapi masalah bangsa kita," ujar Sylvester dikutip dari Kompas.com, Senin (29/5/2017).

Dua tahun berselang atau pada 2019, Silfester divonis 1,5 tahun penjara atas kasus tersebut.

Namun, sampai saat ini Silfester belum menjalani vonis hukumannya yang diterimanya.

Sosok Diana Murni Payapo

Diana Murni Payapo merupakan Ketua Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4).

P4 adalah organisasi yang aktif menyuarakan dukungan terhadap nilai-nilai Pancasila dan pemerintahan Presiden Jokowi.

P4 juga aktif menyuarakan semangat persatuan dan nasionalisme, terutama dalam momen-momen penting seperti Hari Kesaktian Pancasila.

Belakangan ini, P4 menjadi sorotan karena rencana aksi demonstrasi yang kontroversial, hanya pakai bra dan celana dalam.

Aksi tak biasa ini merupakan simbol protes terhadap lambatnya penanganan hukum terhadap Roy Suryo dan rekan-rekannya yang menuding ijazah Jokowi palsu. 

Aksi tersebut dikomandoi oleh Diana Murni Payapo.

Diana sempat viral mengeluarkan ultimatum, akan mengerahkan 500 perempuan untuk turun ke Mabes Polri dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam. 

Menurut Diana, aksi ini merupakan bentuk protes karena pihaknya merasa kecewa Jokowi terus-menerus dirundung di media sosial tanpa ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum. 

Sumber: Tribun banten
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved