Berita Terkini Nasional
Dikejutkan Suara Keras saat Tidur, Sardo Panik Rumahnya Dikepung Tiga Gajah Liar
Sardo Purba (36) panik bukan kepalang saat rumahnya dikepung oleh tiga gajah liar. Terlebih di rumah tersebut terdapat anak-anak.
Ringkasan Berita:
- Kawanan gajah liar mengepung rumah milik Sardo Purba (36) di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Kamis (30/10/2025), sekitar pukul 04.30 WIB.
- Sardo awalnya dikejutkan dengan suara keras saat sedang tertidur.
- Ia kaget bukan kepalang melihat tiga ekor gajah sudah berada di depan rumahnya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pekanbaru - Sardo Purba (36) panik bukan kepalang saat rumahnya dikepung oleh tiga gajah liar. Terlebih di rumah tersebut terdapat anak-anak serta keluarganya.
Gajah adalah hewan mamalia darat terbesar di dunia yang termasuk dalam famili Elephantidae dan ordo Proboscidea. Ciri khasnya adalah belalai panjang, telinga besar, dan gigi taring (gading) yang tumbuh dari gigi seri atas.
"Kejadiannya sekitar jam 4 subuh. Di dalam rumah ada saya sama istri, 4 orang anak dan 2 orang adik," tutur Sardo, dilansir Tribunpekanbaru, Jumat (31/10/2025).
Peristiwa itu terjadi di area rumah korban di tengah kebun sawit yang jauh dari kepadatan penduduk. Tepatnya di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Kamis (30/10/2025), sekitar pukul 04.30 WIB.
Sardo kembali menutup pintu rumahnya, tetapi rombongan gajah tersebut tak kunjung pergi. Dari balik jendela, ia mengintip dan melihat kawanan satwa dilindungi itu masih berkeliaran di sekitar huniannya.
Pelarian Mencekam
Keluarga ini pun dilanda ketakutan yang luar biasa. Sardo yang merasa nyawa keluarganya bisa terancam jika gajah berhasil merusak dan masuk ke rumah, akhirnya memutuskan untuk melarikan diri lewat pintu belakang.
Namun, usaha pelarian itu terendus oleh kawanan gajah. Hewan tersebut lantas mengejar Sardo dan keluarganya.
"Pada saat kami lari, anak saya itu (Citra) dipegang sama adik saya, jadi lepas pegangan," ujar Sardo.
Pada saat itulah anak Sardo mengalami musibah. Tiba-tiba, seekor gajah menendang Citra, bahkan hampir menginjaknya. Sardo pun bergegas menyelamatkan anaknya. Setelah gajah-gajah itu berlalu, Sardo segera berlari menyelamatkan Citra.
Dalam kondisi berdarah, bocah malang itu langsung dibawa ke bidan terdekat. Namun, bidan menyarankan supaya dirujuk di rumah sakit terdekat.
"Waktu itu anak saya sudah tak sadar. Ini baju saya masih ada darahnya. Sampai ke tempat bidan, dia tak sanggup, jadi dibawa pakai ambulans ke RSUD Arifin Achmad," sebut Sardo.
Citra kemudian menjalani operasi serius di rumah sakit. Sardo mengungkapkan bahwa luka yang dialami anaknya cukup parah.
"Yang paling parah kepalanya. Tulang tengkoraknya retak. Terus, luka di paha dan perut," tutur Sardo.
BBKSDA Kirim Tim ke Lokasi
Kabid Teknis Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin mengatakan, setelah menerima laporan, pihaknya mengirim tim ke lokasi.
Ia menyebut, gajah bergerak berkelompok dengan jumlah sekitar empat ekor yang terlihat. Gajah liar tersebut berasal dari kantong gajah Petapahan.
Awalnya, orang tua korban mendengar suara gaduh di luar dan saat mereka keluar kawanan gajah sudah berada di dekat rumah. Korban dan orang tuanya berusaha melarikan diri, tetapi Citra diduga disenggol gajah hingga tersungkur.
“Korban diduga semacam kesenggol gajah, sebab jika diinjak, pasti akan remuk. Hingga saat ini, tim masih mencari informasi lebih dalam mengenai detail luka tersebut, apakah korban kesenggol yang menyebabkan jatuh tersungkur atau seperti apa,” ungkap Ujang, Kamis.
Ia memastikan tim telah melakukan penyisiran dan gajah-gajah itu diperkirakan sudah menjauh sekitar lima kilometer dari titik lokasi kejadian.
Provinsi Riau memiliki populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrae) yang tersebar di berbagai lokasi. Kepala BBKSDA Riau Supartono berujar, jumlah gajah sumatera di Riau saat ini diperkirakan mencapai 216 ekor.
Populasi gajah terdapat di beberapa kawasan, termasuk Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Taman Nasional Bukit Tigapuluh, dan Giam Siak Kecil. Populasi terbesar berada di kantong habitat Tesso yang terbagi menjadi dua, yaitu Tesso Tenggara dan Tesso Utara.
Berita selanjutnya Bayi Gajah Lahir di TNWK Lampung, Bisa Presiden Atau Menteri yang Beri Nama
| Nasib Anggota Polisi yang Melakukan Catcalling Wanita di Jalanan, Diproses Hukum |
|
|---|
| Kondisi Bocah 8 Tahun Usai Diserang Gajah Liar, Perut Luka dan Tengkorak Retak |
|
|---|
| Awal Mula Jasad Pria Terbungkus Terpal Ditemukan, Bau Menyengat dari Gundukan Tanah |
|
|---|
| Tukang Ojek Tewas Dianiaya Oknum Polisi setelah Sama-sama Tenggak Miras di Acara Pesta |
|
|---|
| Wakil Bupati Pidie Jaya Dilaporkan ke Polisi meski Sudah Minta Maaf, Tinju Kepala SPPG |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Keluarga-Sardo-Panik-Bukan-Kepalang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.