Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Terinspirasi Kasus Penembakan Massal Dunia
Akhirnya terungkap, FN (17), terduga pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta terinspirasi kasus penembakan massal dunia, hingga nekat melakukannya.
Ringkasan Berita:
- FN (17), pelaku ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta, terinspirasi enam pelaku penembakan massal dunia dan bergabung di komunitas online pengagum kekerasan.
- Motifnya karena merasa kesepian dan menyimpan dendam terhadap orang-orang di sekitarnya.
- Bom rakitan dibuat sendiri dan diledakkan jarak jauh dengan remote, menggunakan bahan seperti potasium klorida dan paku.
- Polisi menemukan tujuh bom di lokasi, empat meledak, sisanya tidak aktif. FN kini berstatus anak berhadapan dengan hukum.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Akhirnya terungkap, FN (17), terduga pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta terinspirasi kasus penembakan massal dunia, hingga nekat melakukan tindakan peledakan.
Selain itu, ternyata, terduga pelaku melakukan tindakan tersebut karena merasa kesepian dan tidak ada orang yang bisa diajak untuk curhat.
Ledakan adalah peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba dan sangat cepat yang menghasilkan gelombang tekanan kuat, suara keras, panas, serta biasanya disertai kerusakan di sekitar lokasi.
Ledakan dapat terjadi karena reaksi kimia (seperti dari bahan peledak atau gas), tekanan tinggi yang tiba-tiba dilepaskan, atau korsleting listrik yang memicu kebakaran dan tekanan udara.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.com, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin mengungkap motif dari terduga pelaku sehingga beraksi dengan meledakkan masjid di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025).
"Terduga pelaku merasa sendiri dan merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya baik di lingkungan keluarga, lingkungan sendiri, dan lingkungan sekolah," katanya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Iman mengatakan untuk pendampingan proses hukum terhadap terduga pelaku, pihaknya turut menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Hal ini dilakukan lantaran terduga pelaku telah naik statusnya menjadi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).
"Dari beberapa keterangan saksi yang disampaikan, kemudian alat bukti yang diperoleh, dan hasil laboratorium dari Pusat Laboratorium Forensik Polri, terdapat dugaan perbuatan melawan hukum yang patut diduga melanggar norma hukum."
"Yang diatur dalam Pasal 80 ayat 2 juncto Pasal 76C UU Perlindungan Anak maupun Pasal 335 KUHP dan Pasal 187 KUHP serta Pasal 1 ayat-1 UU Darurat RI," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, PPID Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan motif lain sehingga ABH meledakkan masjid di sekolahnya yakni karena adanya rasa dendam terhadap pihak yang menyakitinya.
Perasaan itu, sambung Mayndra, membuat ABH mencari cara untuk membuat seseorang meninggal dunia. Hal itu dicari melalui internet.
"Yang bersangkutan juga memiliki motivasi dendam terhadap perlakuan-perlakuan yang bersangkutan."
"Di sini, dia mencoba untuk mencari dan bahkan di situs website, bagaimana orang-orang itu meninggal dunia, kecelakaan, atau mengalami kekerasan secara keji dengan berbagai tingkatannya," jelas Mayndra.
Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tak Terafiliasi Jaringan Teroris
Aksi Terinspirasi 6 Pelaku Penembakan Massal Dunia
Mayndra juga menjelaskan ABH turut mengikuti komunitas secara online yang mengagumi segala bentuk kekerasan.
Selain itu, ABH juga mengagumi enam orang yang merupakan pelaku penembakan massal dunia.
Mereka adalah pelaku penembakan massal Columbine High School di Colorado, AS tahun 1999, Dylan Klebold dan Eric Harris.
"Yang bersangkutan (Dylan dan Eric) beraliran Neo Nazi," ujar Mayndra.
Selanjutnya, ada pelaku penembakan massal di Gereja Charleston di Carolina Selatan, AS, pada tahun 2015 bernama Dylann Storm Roof.
Adapun dia merupakan sosok yang menganut ajaran supremasi kulit putih dan seorang neo Nazi.
Lalu, pelaku penembakan di Centre Culturel Islamique de Quebec, Kanada, pada tahun 2017 bernama Alexandre Bissonnette.
Serta, pelaku penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, pada tahun 2019 yakni Brenton Tarrant.
Dua nama terakhir tertulis di senjata mainan yang dibawa ABH saat melakukan aksinya meledakkan masjid SMAN 72 Kelapa Gading.
Terakhir yakni pelaku penembakan massal di sebuah sekolah di Wisconsin, AS, bernama Natalie Lynn Rupnow pada tahun 2024.
Mayndra mengatakan dalam melakukan aksinya, ABH terinspirasi dari pelaku penembakan massal tersebut.
"Yang bersangkutan hanya mempelajari kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstrimisme yang dilakukan. Bahkan, posenya dan beberapa simbol-simbol yang ditemukan sekedar menginspirasi."
"Artinya mengapa banyak sekali ideologi di sini tetapi tidak ada ideologi yang konsisten yang diikuti? Di sini menunjukkan bahwa, ini (pelaku penembakan) hanya inspirasi," jelasnya.
Cara ABH Ledakkan Masjid: Jarak Jauh Pakai Remote
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, turut membeberkan cara ABH meledakan masjid SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat pekan lalu.
Ternyata, terduga pelaku merakit bomnya sendiri dan mengaktifkannya dengan menggunakan remote.
Sementara, beberapa material yang digunakan terduga pelaku yakni empat baterai AAA, sakelar rocker, remote, hingga potasium klorida.
Henik menuturkan potasium klorida itu digunakan sebagai bahan peledak. Selain itu, terduga pelaku turut memasukkan beberapa bahan lainnya seperti paku seng dan paku baja.
"Dari beberapa barang bukti, kita analisis bahwa power yang digunakan oleh terduga dengan menggunakan empat baterai AAAA, kemudian inisaitornya electric mass, kemudian eksplosifnya menggunakan potasium klorida."
"Kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote. Tapi, remote tidak kita temukan di dalam masjid. Kemudian, casing-nya jeriken plastik satu liter dan kemudian ada paku," katanya.
Henik menjelaskan bom tersebut meledak di dalam masjid SMAN 72 Kelapa Gading.
Selain itu, tim gabungan dari Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri serta Gegana turut menemukan dua kawah ledakan atau crater di dalam masjid.
Dia mengungkapan bom rakitan yang dibuat terduga pelaku mengakibatkan puluhan orang mengalami luka imbas terlontarnya paku ketika ledakan terjadi.
"Kemudian dampak ledakan adalah over pressure dan paku yang mengakibatkan banyak korban terluka. Kalau untuk over pressure, mengakibatkan banyak kendala di gendang telinga korban," katanya.
Selain di masjid, Henik mengatakan tim turut menemukan bom lainnya di kawasan tong sampah serta taman baca SMAN 72.
Adapun bom yang berada di taman baca memiliki casing penutup yang terbuat dari kaleng minuman bersoda dan terpasang sumbu.
Henik mengatakan bom masih dalam kondisi aktif dan di sampingnya ditemukan remote.
"Berdasarkan analisa kami, bahwa posisi terduga pelaku meledakan tidak berada di dalam masjid karena remote kami temukan di Taman Baca," katanya.
Sementara, di tong sampah, ditemukan empat bom di mana dua masih aktif.
"Bom yang berada di tong sampah menggunakan casing pipa ukuran tiga perempat milimeter dengan panjang 20 cm. Dua sudah meledak tapi tidak sempurna meledaknya."
"Jadi tutup casing yang meledak tetapi casing pipanya tetap utuh," katanya.
Berbeda dengan bom sebelumnya, bom yang ditemukan di Bank Sampah harus dipicu terlebih dahulu dengan api agar meledak.
"Untuk power-nya sumber api, inisiatornya sumbu bakar atau firework. Jadi kalau tidak dibakar, bom itu tidak meledak. Tapi yang dua bom itu dibakar oleh terduga pelaku," jelasnya.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan, ditemukan tujuh bom di mana empat sudah meledak. Selain itu, dua bom tidak meledak dengan sempurna.
Selain itu, ada bom yang masih aktif ketika tim gabungan melakukan olah TKP.
| Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tak Terafiliasi Jaringan Teroris |
|
|---|
| Kondisi ZA, Siswa SMAN 72 Jakarta Korban Ledakan, Tubuh Penuh Serpihan Paku |
|
|---|
| Terkuak Fakta, FN Sempat Kesal di Kelas Sebelum Ledakan Bom di SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Terkuak, Terduga Peledakan di SMAN 72 Bawa 7 Bom, 4 Meledak di 2 Lokasi |
|
|---|
| Kondisi Terkini Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Lewati Masa Kritis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Terduga-Pelaku-Ledakan-di-SMAN-72-Jakarta-Tak-Terafiliasi-Jaringan-Teroris.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.