TOPIK
Korban Dukun Pengganda Uang
-
Ponijo sudah dikembalikan kepada keluarganya di Lampung Tengah setelah diperiksa oleh Polres Banjarnegara terkait kasus Mbah Slamet.
-
Ponijo, perantara antara korban pasutri Pesawaran dengan Mbah Slamet telah diberangkatkan ke Polres Banjarnegara untuk dilakukan pemeriksaan.
-
Saat ini Polres Pesawaran telah meminta keterangan Ponijo terkait perannya sebagai perantara.
-
Polres Pesawaran selidiki peran sosok Ponijo atau Sukijo yang jadi perantaran mbah Slamet dengan empat korban warga Negeri Katon.
-
Anak korban dukun pengganda uang, Suheri dan Riana sempat diajak mengerjakan pembangunan rumah Mbah Slamet yang merupakan pembunuh orangtuanya.
-
Herwanto mengaku bersama Yudha berada selama enam hari di Banjarnegara untuk mendampingi keluarga korban, yakni pasangan Irsad dan Wahyu Tri Ningsih.
-
Mereka dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU Dusun Kalirejo 2, Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung.
-
Pasangan suami istri itu diduga menjadi korban pembunuhan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
-
Slamet, tetangga korban asal Dusun Kalirejo 2, Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, mengaku kali terakhir berkomunikasi dengan Suheri.
-
Jenazah Suheri dan Riani, korban dukun pengganda uang dari Pesawaran Lampung dibacakan Surat Yasin oleh keluarga dan pelayat.
-
Ayah dari Riani pingsan saat kedatangan jenazah anak dan mantunya Suheri di rumah duka Desa Kalirejo, Negeri Katon, Pesawaran, Lampung
-
Jenazah Suheri dan Riani korban dukun pengganda uang Mbah Slamet tiba di rumah duka Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran pukul 6.00 WIB.
-
Hasil tes DNA keluar, Jenazah Suheri dan istri dipulangkan ke Pesawaran Lampung hari ini.
-
Jenazah Suheri dan Riani identik dengan hasil DNA anak korban. Hal tersebut dikonfirmasi secara langsung oleh Kasat Reskrim Polres Pesawaran
-
Korban dukun pengganda uang Mbah Slamet untuk hasil tes DNA Suheri dan Riani harus menunggu 10 hari karena sampel dibawa ke Jakarta.
-
Korban tewas akibat dibunuh Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, bisa lebih dari 12 orang lantaran masih dalam pendalaman.
-
Identitas korban dukun pengganda uang, Mbah Slamet, kembali lagi terungkap. Dua orang yang diperkirakan ibu dan anak asal Magelang.
-
Korban dukun pengganda uang Mbah Slamet sudah sulit dikenai dan perlu tes DNA dan barang korban yang melekat pada jasad bisa jadi petunjuk.
-
Pihak keluarga besar Irsad dan Wahyu Tri Ningsih minta agar masyarakat atau yang mengenal keduanya memaafkan kesalahan mereka.
-
Pasutri asal Pesawaran, Lampung, yang menjadi korban Tohari alias Mbah Slamet, ternyata sudah 3 kali mendatangi dukun pengganda uang tersebut.
-
Suheri korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet menggandaikan mobil Daihatsu Xenia Rp 15 juta untuk temuai di Banjarnegara.
-
Fakta baru terungkap, pengakuan Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, sebut uang berhasil digandakan tetapi malah dirampok.
-
Empat korban dukun pengganda uang Mbah Slamet dari Pesawaran Lampung saling kenal dan bersahabat dan pergi bersama-sama.
-
Korban dukun pengganda uang Mbah Slamet asal Pesawaran Lampung yakni Suheri dan Riani masih menunggu hasil pencocokan antemortem.
-
Polres Pesawaran Polda Lampung akan mencari perantara para korban yang membawa kepada dukun pengganda uang Mbah Slamet.
-
Alda tak henti menangis sepanjang jalan kala dampingi jenazah orang tuanya, mendiang Irsad dan Wahyu Triningsih, pulang ke Lampung dari Banjarnegara.
-
Jenazah Irsad dan istri korban dukun pengganda uang Mbah Slamet dimakamkan di TPU Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran, Lampung.
-
Jenazah pasutri asal Pesawaran Lampung ini ditemukan setelah kekejaman Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara terbongkar.
-
Nurul Hidayah, Kuasa Hukum keluarga Irsad dan Wahyu Tri Ningsih atau pasutri korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara tegas tuntut pelaku.
-
Kehadiran jenazah pasutri warga Pesawaran korban dukun pengganda uang di Banjarnegara didampingi anak korban, Alda.