Mahasiswa Blokade Jalan, Tak Terima Rekannya Dipukul Polisi Saat Bikin SIM

Aksi blokade dua jalur ini dimulai sejak pukul 14.00 Wita hingga petang. Mahasiswa membakar ban bekas di beberapa titik ruas.

Editor: Reny Fitriani
KOMPAS.com/Hendra
Cipto Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) memblokade Jl Sultan Alauddin pasca penganiyaan rekannya yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Polres Gowa, Rabu (4/11/2015). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAKASSAR - Setelah rekannya dipukul polisi saat hendak membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polres Gowa, mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memblokade Jalan Trans Sulawesi Selatan di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (4/11/2015).

Aksi blokade dua jalur ini dimulai sejak pukul 14.00 Wita hingga petang. Mahasiswa membakar ban bekas di beberapa titik ruas jalan dan menghamburkan batu.

Rata-rata mahasiswa mengenakan cadar sambil menggenggam batu. Sebagian mahasiswa mengenakan helm sambil melihat rekan-rekannya silih berganti berorasi dengan menggunakan pengeras suara.

Aparat kepolisian berseragam lengkap dan anggota Intel berpakaian preman mengawasi aksi mahasiswa.

"Polisi bukan lagi pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat. Masa rekan mahasiswa kita bertamu di kantor polisi untuk membuat SIM, malah dipukuli dan dikeroyok. Kita tidak akan berhenti jika Kapolda Sulselbar tidak datang meminta maaf," kata salah satu mahasiswa UIN, Ucup, saat berorasi.

Menurut Ucup, salah satu anggota HMI cabang Gowa Raya dipukul dan dikeroyok polisi saat hendak membuat SIM, Selasa (4/11/2015). Pasca-pemukulan itu, sekelompok mahasiswa HMI turun melakukan aksi demonstrasi di markas Polres Gowa dibubarkan paksa.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved