Mahasiswa Patah Kaki Usai Demo, Warek IAIN Sesalkan Aksi Vandal Mahasiswa
Lantaran hingga saat ini, pihak rektorat kampusnya tidak memberikan perhatian kepada dirinya.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mahasiswa IAIN Raden Intan, Hadi Baladi, yang mengalami patah kaki kiri saat berunjuk rasa menentang pungutan liar (pungli) di kampusnya, mengaku sedih.
Lantaran hingga saat ini, pihak rektorat kampusnya tidak memberikan perhatian kepada dirinya.
"Kami dari Aliansi Mahasiswa Peduli IAIN (Ampi) sudah melaporkan kejadian tersebut ke propam dan Komas HAM, tapi belum ada kabarnya," katanya, Kamis (26/5/2016).
Hadi mengalami patah kaki saat unjuk rasa menjadi semakin rusuh. Ia sempat dikejar pegawai rektorat.
"Sampai saya masih di atas mobil, juga dipukul-pukul. Lalu, saya loncat ke bawah. Belum sampe bawah, sudah dihantam bambu yang mendarat ke tubuh saya. Sampai di bawah, saya kena tendang lagi hingga terjatuh dan dianiaya," keluhnya.
Adapun, Hadi mengaku, biaya rumah sakit ditanggung pihaknya.
Warek I IAIN Raden Intan Syamsuri Ali mengaku prihatin atas kejadian tersebut, hingga mengakibatkan korban patah kaki.
Meski begitu, ia mengaku tak mau berkomentar terlalu jauh karena dirinya baru saja pulang dari Jakarta.
"Kalau menjenguk sih sepertinya sudah dilakukan Pak Dekan Syariah. Karena, anak itu kan mahasiswa Syariah," katanya
Syamsuri menyesalkan tindakan mahasiswa, yang menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dengan aksi vandal.