Sate Kelinci Pak Djimsan, Kelezatannya Dikenal Nomor Wahid

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, YOGYAKARTA - Bila Anda jalan-jalan ke kawasan perbukitan, sore hari biasanya cuaca gerimis.

Di Yogyakarta, cuaca seperti itu sering terjadi di daerah Jalan Kaliurang menuju ke kawasan wisata lereng Merapi.

BACA JUGA: Singkong Goreng Special plus Sambal Terasi, Kuliner Tradisional Olahan Modern di Tony Ramen

BACA JUGA: Bircher Muesli, Menu Sarapan Sehat di Sri Katon Resto

Sambil menikmati gerimis ketika Anda akan menuju ke kawasan wisata Kaliurang, Anda bisa menikmati kuliner yang dapat menghangatkan badan dan lezat.

Sate Kelinci Pak Djimsan menjadi satu di antara wisata Kuliner di Yogyakarta, yang kelezatannya dikenal nomor wahid.

Warung sate yang terletak di Jalan Kaliurang KM 19 Purwodadi, Pakem, Sleman, Yogyakarta tersebut, dirintis sejak 2003 silam.

Menurut Djimsan Santoso atau yang akrab disapa Pak Djimsan, warung miliknya dirintis karena dirinya tipikal orang yang tidak bisa "diam".

"Setelah saya pensiun di tahun 2003, saya berpikir untuk belajar beternak kelinci, hingga pada 2004, saya memutuskan untuk membuat warung makan ini," ujar pensiunan guru olahraga itu.

Ia mengaku belajar tentang budidaya kelinci serta pengolahannya, sampai ke Jawa Timur dan Bandung.

"Di tempat-tempat tersebut, saya bertemu langsung dengan para peternak kelinci, dan belajar mulai dari pembuatan kandang, pakan, jenis kelinci, cara budidaya, hingga cara pengolahan daging kelinci," jelas Djimsan Santoso.

Usaha Warung Sate Kelinci Pak Djimsan terus berkembang.

Menurut Pak Djimsan, ada lima konsep yang diterapkan untuk warung sate miliknya.

Ia menyebutnya dengan lima R, yaitu Ramah, Resik (dagangan dan tempat yang bersih), Rikat (cepat menyajikan hidangan yang dipesan pelanggan), Rasa (kualitas rasa yang nikmat), dan Rego (harga).

"Kami itu tidak cuma cari pembeli, tetapi juga mencari pelanggan. Karena kalau pelanggan sudah cocok dengan unsur-unsur 5R tadi, mereka pasti akan kembali lagi," papar pria 73 tahun tersebut.