Dosen Unair Lulusan S3 di Jepang Jadi Tersangka Pelecehan Seksual
Pada buku tersebut, IKS sudah enam kali mengikuti konferensi internasional, 31 kali publikasi penelitian dan jurnal.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Pelaku pelecehan seksual yang juga Wakil Dekan 3 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Unair), IKS telah diberhentikan dari jabatannya.
Pria yang juga dosen pengampu mata kuliah Konservasi tersebut ternyata seorang peneliti stem cell.
Meskipun, prestasi kerjanya kini dihapus dari laman Unair.
Tetapi, sepak terjang akademisnya masih terpajang dalam buku berjudul 100 Pakar: Menaburkan Ilmu Pengetahuan untuk Memandirikan Bangsa, yang diterbitkan Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair.
Pada buku tersebut, IKS sudah enam kali mengikuti konferensi internasional, 31 kali publikasi penelitian dan jurnal.
Stem Cell-Based Tissue Engineering adalah satu di antara banyak penelitiannya.
Stem cell adalah terapi degeneratif yang bukan hanya mampu memperbaiki sesuatu yang rusak.
BACA JUGA: Ini Isi Pembelaan Terdakwa Pemutilasi Anggota DPRD: Saya Bukanlah Pembunuhnya
KSI sebagaimana buku tersebut menyebut, gigi yang berlubang biasanya ditambal dengan komposit.
Kalau stem cell yang berlubang, kerusakan pada gigi akan diregenerasi.
“Ke depan, bisa saja kita melakukan terapi pada gigi yang hilang. Jadi menumbuhkan gigi bukan suatu yang mustahil,” tutur IKS pada buku tersebut.
Pada jenjang sarjana, ia menamatkan studi di FKG Unair.
Kemudian, ia menuntaskan doctoralnya di Faculty of Dentistry Hiroshima University, Jepang.
Karena kepakarannya, tersangka telah mempublikasikan 31 penelitian, baik di jurnal terakreditasi nasional maupun bereputasi internasional.
Penelitian ia giatkan ketika mengambil doctoral di Jepang.
BACA JUGA: Tuding Guru Bocorkan Soal UNBK, Siswi Ini Nyaris Bunuh Diri karena Diintimidasi
Dia memprediksi metode konvensional untuk terapi konservasi gigi, akan beralih menuju terapi regenerative didasarkan pada tissue engineering.