Makam Bidan Ini Dibongkar Setelah 9 Hari Wafat, Diduga Hendak DIcabuli Sebelum Meninggal

Pembongkaran makam AR dalam rangka autopsi, untuk memastikan penyebab kematian korban.

Kompas.com
Pembongkaran makam Afivah A Rahman, bidan honorer yang meninggal di puskesmas pembantu (Pustu) Doworo, Kecamatan Tidore Kepulauan untuk proes otopsi, Sabtu (15/4/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TERNATE - Polres Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Sabtu (15/4/2017) siang membongkar makam AR, bidan honorer yang meninggal di Puskesmas Pembantu (Pustu) Doworo, Kecamatan Tidore Kepulauan, Jumat (7/4/2017).

Pembongkaran makam AR dalam rangka autopsi, untuk memastikan penyebab kematian korban.

BACA JUGA: Tak Mampu Sewa Ambulans, Pria Asal Bengkulu Ini Pangku Jenazah Bayinya Selama 5 Jam di Bus

Autopsi dipimpin Komisaris Polisi Maulidin, dokter forensik Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), dibantu tim dokter Polda Maluku Utara.

Kapolres Tidore Ajun Komisaris Besar Azhari Juanda menjelaskan, hasil autopsi yang dilakukan terhadap jenazah Afivah, disimpulkan bahwa korban sedang tidak hamil.

Selain itu, diketahui bahwa kematian korban disebabkan cekikan atau lilitan tali di leher.

"Kematian korban bisa dibilang karena pembunuhan akibat lilitan tali di leher. Kemudian, ada upaya pencabulan yang dilakukan pelaku, hanya saja korban saat itu ada upaya perlawanan," kata kapolres.

Dengan hasil autopsi itu, kapolres berharap dapat menjadi acuan dalam proses penyelidikan, untuk mengungkap pelaku dan motif kasus itu.

"Kami juga berharap kepada masyarakat agar turut membantu, dapat menyampaikan informasi sekecil apapun ke aparat kepolisian terdekat," kata kapolres.

Korban ditemukan meninggal di satu kamar di puskesmas pada Jumat (7/4/2017) pukul 09.30 Wit, dalam posisi di atas kasur dengan bantal menutupi wajahnya.

BACA JUGA: Kelola Arisan Raup Rp 15 Juta per Bulan

Di leher korban juga ditemukan seutas tali.

Sementara di lantai, beberapa helai rambut korban terlihat.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved