Hati-hati, Gangguan Pendengaran Bisa Berdampak Buruk Bagi Perkembangan Anak

"Survei kesehatan pendengaran pada tahun 1994 hingga 1996 menyebutkan, sebanyak 0.1 % bayi lahir dengan ketulian"

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Andre
Dalam rangka ulang tahun, RS Immanuel bekerjasama dengan Hear Life Hearing Care Center mengadakan seminar dengan tema "Gangguan Pendengaran dan Bicara pada Anak", Sabtu (26/8/2017). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Andreas Heru Jatmiko

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dalam rangka ulang tahun, RS Immanuel bekerjasama dengan Hear Life Hearing Care Center mengadakan seminar dengan tema "Gangguan Pendengaran dan Bicara pada Anak", Sabtu (26/8/2017). 

Ketua panitia sekaligus pembicara dr Abdi Bumi Suryanto SP THT KL mengatakan, bahwa pihak rumah sakit ingin menolong pasien gangguan pendengaran yang dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak maupun dewasa. Pada bayi dan anak gangguan pendengaran dapat berdampak buruk, misalnya gangguan bicara, barbahasa, kognitif, masalah sosial dan emosional.

"Survei kesehatan pendengaran pada tahun 1994 hingga 1996 menyebutkan, sebanyak 0.1 % bayi lahir dengan ketulian. Untuk itu, skrining pendengaran pada bayi baru lahir sangat penting untuk mendeteksi dini. Maka selanjutnya akan dilakukan hal lain yang bisa membantu ke depan lebih baik,".ungkap Abdi saat diwawancara Tribun, Sabtu (26/8).

Peserta dalam seminar tersebut didomimasi anak-anak yang didampingi keluarganya. Jumlah peserta sekitar 157 orang. Dalam seminar tersebut terdapat lima pembicara yaitu dr. Abdi Bumi Suryanto Sp. THT. KL spesialis telinga, hidung, tenggorokan, dr. Arya Agustina Purba, Sp. A. Msc, dokter spesialis anak, dr. Jenny Maria Carolina, S. Sp. Kj, dokter spesialis kesehatan jiwa, Tri Andini, A.Md, A.ud dari Medel Hear Life dan Meidi dari Komunitas Lampung Mendengar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved