Ini Alasan Mustafa Rahasiakan Calon Wakil Gubernur

Mustafa tidak tahu apakah dukungan PKB kepada Arinal sudah benar-benar pasti atau masih bisa berubah sesuai usulan arus bawah

Editor: Safruddin
Tribun Lampung
Herman HN dan Mustafa 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID BANDAR LAMPUNG- Selain Arinal Djunaidi, sosok yang hampir pasti maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2018 adalah Mustafa.

Jika tak berubah, bupati Lampung Tengah ini akan berlayar dengan tiga perahu partai politik. Masing-masing Partai Nasional Demokrat dengan 8 kursi DPRD Lampung, Partai Keadilan Sejahtera (8 kursi), dan teranyar Partai Hati Nurani Rakyat (2 kursi).

Di luar ketiganya, ada satu partai lagi yang sebenarnya mengusulkan nama Mustafa dari tingkat provinsi ke pusat, yakni Partai Kebangkitan Bangsa.

Namun, DPP PKB justru mengeluarkan rekomendasi bakal calon gubernur untuk Arinal.

BACA JUGA : Rumah Mantan Presiden PKS Siap Dilelang, Segini Harganya!

Menanggapi dukungan DPP PKB, Mustafa hanya berharap suara kalangan nahdliyin, basis suara PKB, di Lampung tidak pecah.

"Kami menanggapinya biasa saja. Tapi, kami berharap mereka (PKB) melihat keinginan arus bawah. Sehingga, nahdliyin di Lampung tidak terkotak-kotak, tidak terpecah belah. Kami serahkan saja kepada Yang Maha Kuasa," ujarnya melalui ponsel, Minggu (8/10/2017).

Mustafa tidak tahu apakah dukungan PKB kepada Arinal sudah benar-benar pasti atau masih bisa berubah sesuai usulan arus bawah.

"Saya tidak tahu apakah itu sudah final atau belum. Kita lihat saja," katanya. "Saya lihat, (dukungan) PKB mungkin saja bisa berubah," imbuh ketua DPW Partai NasDem Lampung ini.

Kepada PKB, Mustafa mengaku tidak hanya menjalin komunikasi dengan DPW provinsi, melainkan juga dengan DPP.

"Saya dengan DPP sudah pasti berkomunikasi. Saya warga NU (Nahdlatul Ulama), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Muhaimin Iskandar (ketua umum DPP PKB) dan PMII, dengan jalur itu, pasti sudah diskusi," ujarnya.

Sementara soal balon wakil gubernur yang akan mendampinginya, Mustafa masih menutup rapat sosok tersebut.

Mengenai nama Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang juga adik kandung Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Mustafa ia tidak membenarkan, tetapi juga tidak membantah.

"Masih tunggu waktunya. Belum waktunya menjawab itu," katanya. "Masih rahasia dulu. Saya sulit jawabnya."

Terkait penyerahan rekomendasi resmi Partai Hanura, termasuk deklarasi bersama tiga partai pengusung, Mustafa menyerahkan sepenuhnya kepada partai koalisi.

"Soal Hanura, tanya ketuanya saja. Saya dengar-dengar, mereka sudah pegang rekomendasi. Infonya begitu," ujarnya. "Kapan deklarasi, tanya Ketua DPD Sri Widodo." (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved