Heboh Foto Pelajar Sujud di Kaki Ibu Sambil Menangis, Ini Fakta di Baliknya

Heboh Foto Pelajar Sujud di Kaki Ibu Sambil Menangis, Ini Fakta di Baliknya ....

Editor: taryono
tribunjateng/daniel ari purnomo
pelajar tawuran 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SEMARANG - ZDN (inisial nama) remaja usia 16 tahun ini berlutut cium kaki ibunda di Mapolrestabes Semarang, beberapa waktu lalu.

Remaja warga Udowo Semarang Utara itu mohon maaf kepada sang ibunda.

Baca: Kuburan Berusia Puluhan Tahun Dibongkar, Saat Lihat Kondisi 9 Jenazahnya Mencengangkan

"Ibu, saya tadi ikut tawuran. Saya berjanji tidak akan mengulang," seru ZDN sesenggukan dan terus menangis keras.

Wanita berkerudung itu duduk dan tak kuasa menahan tangis begitu anak lelakinya sudah ditemukan.

Dia mengatakan sangat kecewa terhadap tingkah buah hatinya.

"Semalam saya tidak tidur. Saya cari ZDN tetapi tidak ketemu. Kok paginya dapat kabar ZDN ikut tawuran," ujar sang bunda kepada polisi sembari berulang-ulang menyeka air mata.

Sang Bunda pun mengelus kepala anak lakinya.

Baca: Tangis Rina Nose Pecah Saat Ditanya Deddy Corbuzier Soal Ini

"Ini terakhir ya ZDN. Selanjutnya kamu tidak boleh mengendari motor. Ingat terus janjimu ini ke ibu," pintanya ke ZDN.
Mereka pun saling berpelukan, lalu berpamitan pulang kepada para personel kepolisian.

Adapun, petugas Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polrestabes Semarang memang tak berhenti untuk mendatangi sekolah-sekolah yang ada di kota Semarang, mulai tingkat SD hingga SMA.

Hal itu dilakukan guna memberi sosialisasi dan penyuluhan terkait dengan berbagai persoalan yang sering dihadapi remaja.

"Kepolisian gelar patroli rutin, kami sering sambang sekolah, mendatangi sekolah-sekolah dari tingkat SD-SMA, memberi penyuluhan," kata Kasat Binmas Polrestabes Semarang, AKBP Wahyu Purwodiyoso belum lama ini.

Menurut dia, potensi kenakalan ‎remaja yang sering terjadi adalah tawuran, penyalahgunaan obat keras, dan lain-lain. Selain mengedukasi para siswa dan pelajar terkait dengan tawuran dan penyalahgunaan obat keras, petugas juga memberi materi bahaya radikalisme.

"Tugas Binmas ini kan lebih ke pencegahan, memberi pemahaman dan edukasi kepada masyarakat," terang Kepala Unit Pembinaan dan Ketertiban Masyarakat (Kanit Bintibmas) Polrestabes Semarang, AKP Agus Darmayuda.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved