Meskipun Tak Lagi Diproduksi, Pria Ini Hidup di Paru-paru Besi Selama 65 Tahun karena Idap Polio
Salah satu penemuan paling sukses pada era itu adalah paru-paru besi. Alat itu memungkinkan para penderita penyakit pernafasan dapat bernafas kembali.
Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID --Awal abad 20 didominasi oleh kemajuan teknologi, terutama di bidang kesehatan.
Salah satu penemuan paling sukses pada era itu adalah paru-paru besi.
Alat itu memungkinkan para penderita penyakit pernafasan dapat bernafas kembali.
Baca: Foto Bersama Tiang Listrik, Bisa Dapat Diskon 50 Persen di Warung Ini
Penyakit polio, khususnya, dapat dirawat menggunakan alat ini.
Penyakit ini dapat sepenuhnya dimusnahkan menggunakan vaksin yang dikembangkan sekitar 1955, sejumlah wabah mematikan muncul di tahun 1940-an dan 1950-an.
Kala itu, anak-anak sangat rentan terhadap penyakit ini, dan anak-anak memerlukan bantuan pernapasan menggunakan paru-paru besi.
Namun, sangat sedikit dari anak-anak ini yang masih menggunakan paru-paru besi hingga kini, seiring perkembangan zaman yang semakin modern.
Tapi tidak dengan Paul Alexander, asal Dallas, Texas yang telah menggunakan paru-paru besi sejak 1952.
Pria 70 tahun tersebut mengalami polio saat dirinya berusia lima tahun dan membuatnya mengalami kerusakan pernapasan permanen.
Paru-paru besi bekerja dengan pasien berbaring di dalamnya.
Perangkat ini kemudian ditutup rapat di leher mereka.
Baca: Wah, Ternyata Minum Kopi Bisa Manjangkan Umur, Kok Bisa Ya?
Selanjutnya, alat itu menciptakan vakum buatan yang secara mekanis mengisi paru-paru mereka dengan oksigen.
Sebenarnya alat ini tidak dirancang untuk jangka panjang.