Usai Dihajar Polisi, Nasib Tukang Cukur Jadi Menyedihkan Begini
Usai dihajar polisi, nasib tukang cukur jadi menyedihkan begini. Mata pencaharian Sofyan hanya seorang pemangkas rambut.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Safruddin
Laporan Reporter Tribun Lampung, R Didik Budiawan/Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Usai dihajar polisi, nasib tukang cukur jadi menyedihkan begini.
Mata pencaharian Sofyan Doni Kurniawan (24), hanya seorang pemangkas rambut.
Baca: Maling Bernasib Baik, Tertangkap Tak Dihakimi Massa Malah Disuguhi Kopi dan Rokok
Baca: Putrinya Hilang Berhari-hari, Begitu Ketemu Orangtua Langsung Syok dan Kaget
Sehari-hari ia membuka lapak cukur di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Kemarin menjadi hari nahas. Ia mengalami penganiayaan dari oknum polisi.
Karena merasa takut, Minggu 26 November 2017, Sofyan tidak membuka layanan cukur.

Motif pemukulan hanya karena Brigadir Edwin Rais tidak puas dengan hasil cukuran korban.
Edwin Rais saat itu menyatakan hasil cukuran korban terlalu tipis, namun Sofyan memastikan bahwa hasilnya pas dan pantas.
"Tapi yang bersangkutan marah dan memukul kaca di depan," ujar Sofyan di rumahnya, Minggu, 26 November 2017 saat menceritakan kejadian yang dialami Sabtu, 25 Novembver 2017 sore.
Edwin menampari korban berulang kali. Lantas korban keluar yang kemudian disusul pelaku.
Pada saat itu, Sofyan sudah meminta maaf berulangkali ke Brigadir Edwin Rais.
Bukannya berhenti, Edwin terus menghajar Sofyan.
Sofyan mengaku tangannya sempat dipelintir, lantaran merasa sakit Sofyan berusaha membela diri dengan menendang Edwin.