Aneh! Banjir di Jogja Ini Airnya Jernih Banget dan Membentuk Sebuah Danau, Kok Bisa?

Aneh! Banjir di Jogja Ini Airnya Jernih Banget dan Membentuk Sebuah Danau, Kok Bisa?

(Kompas.com/Markus Yuwono) Lokasi banjir berwarna jernih di Dusun Wediwutah, Desa Ngeposari, Gunungkidul, Yogyakarta, muncul sebuah danau seluas puluhan hektar. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga Gunung Kidul dikejutkan dengan banjir di kawasaanya yang membentuk seperti sebuah danau seluas puluhan hektar, setelah hujan deras pada Selasa (28/11/2017).

Banjir ini tergolong langka terjadi karena Gunung Kidul dikenal sebagai kawasan pegunungan dan kering.

Selain itu, ada yang berbeda dengan banjir di kawasan Dusun Wediwutah, Gunungkidul, Yogyakarta.

Padalah air luapan banjir biasanya berwarna keruh kecoklatan.

Lokasi banjir berwarna jernih di Dusun Wediwutah, Desa Ngeposari, Gunungkidul, Yogyakarta, muncul sebuah danau seluas puluhan hektar.
Lokasi banjir berwarna jernih di Dusun Wediwutah, Desa Ngeposari, Gunungkidul, Yogyakarta, muncul sebuah danau seluas puluhan hektar. ( (Kompas.com/Markus Yuwono))

Fenomena air tanah yang keluar berwarna jernih ini ternyata berasal dari air sungai bawah tanah yang banjir, sehingga membentuk danau di permukaan.

"Fenomena yang umum terjadi di kawasan karst. Secara mudah, aliran air yang masuk ke dalam saluran sungai bawah tanah melebihi kapasitas penyaluran dari sungai bawah tanah," kata Dosen Fakultas Geografi UGM, Ahmad Cahyadi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/12/2017).

Banjir di Padukuhan Wediwutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, airnya jernih.
Banjir di Padukuhan Wediwutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, airnya jernih. ((KOMPAS.com/Markus Yuwono))

Achmad mengatakan, danau yang terbentuk sifatnya hanya sementara.

"Kemungkinan hanya sementara. Seperti 'mengantre' untuk dialirkan ke sungai bawah tanah," ujarnya.

Kepala Dusun Wediutah Diarto mengatakan sejak Rabu (29/11/2017) sampai Jumat ini, luapan air yang berasal dari sumber mata air Ngreneng telah menggenangi lahan seluas kurang lebih 30 hektar.

Selain luas, ketinggian air yang berwana bening kehijauan itu mencapai sekitar 20 meter. Ketinggian air diketahui karena ada tiga tiang listrik di area luapan yang tenggelam hingga tidak terlihat.

"Pagi tadi airnya sudah mulai surut, dibanding hari kemarin surutnya sekitar 30 centimeter. Kami terus waspada jika sewaktu-waktu air tambah meluap hingga ke permukiman," kata Diarto. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved