Denny Siregar Tuding ILC Jadi Ajang Curhat, Reaksi Karni llyas Menohok Banget
Denny Siregar Tuding ILC Jadi Ajang Curhat, Reaksi Karni llyas Menohok Banget
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Denny Siregar membuat kicauan di akun Twitter nya. Di dalam kicauannya Denny mengkritik acara indonesia Lawyer Club (ILC) yang tayang di Tv One.
Kicauan itu ditulis Denny Siregar usai menjadi pembicara pada acar ILC dengan tema 212: Perlukah Reuni? yang ditayangkan Selasa, 5 Desember 2017.
Denny menjadi pembicara bersama Abu Janda, Felix Siauw, Fadli Zon, Fahri Hamzah dan beberapa narasumber lain.
Ternyata Denny tidak puas dengan acara ILC tersebut. Ia menuliskan curahatan hatinya di website dennysiregar.com.
Begini curahan hati Denny Siregar
"Kebiasaan saya ketika berada pada situasi baru, selalu mencoba beradaptasi dengan situasi.
Begitu juga ketika di acara ILC. Meski sering berbicara di podium, model debat di ILC ini baru bagi saya. Newbie, kata orang.
Sebagai anak baru, tentu saya berusaha sopan dan -pasti- agak grogi. Apalagi ketika nama saya dipanggil untuk berbicara di awal-awal, materi yang sudah saya siapkan pun buyar semua. Saya hanya mengambil poin-poin saja untuk bicara.
Semenit dua menit, saya sudah bisa menguasai diri. Dan meluncurlah pernyataan- pernyataan untuk memancing reaksi.
Reaksi muncul dari FZ, yang lalu memainkan perang psikologis dengan kata “kurang intelektual”.
Lalu dengan gaya bahasa “intelektual” yang panjang dan melayang kemana-mana, bicaralah ia tentang konsep segala macam yang sebenarnya tidak menjawab pernyataan-pernyataan saya. Bahkan sudah keluar dari tema “perlukah reuni 212”?.
Oke, saya siap untuk pernyataan kedua, menyambung sekaligus mencoba mengarahkan obrolan panjang FZ tadi. Eh tapi sudah iklan. Baiklah, nanti ronde kedua.
Ronde demi ronde, saya pun tidak kebagian mike lagi untuk bicara. Semua narasumber bicara panjang lebar menumpahkan isi kepalanya, tanpa kontrol dari moderator. Panjang dan bahkan beberapa pembicaraan keluar dari tema.
“Ini sih bukan diskusi,” pikir saya. “Tapi presentasi” Masing-masing narasumber presentasi tentang apa yang ada di kepalanya, tanpa kontrol dari sang moderator yaitu Bang Karni Ilyas..
Disinilah saya melihat memang ada perbedaan ILC dulu yang saya sukai dan yang sekarang. Bang Karni tampak terlihat lelah untuk sekedar memotong pembicara dan melemparnya untuk memantik reaksi pembicara lain.