Tiup Terompet Rayakan Tahun Baru? Waspadalah, Puluhan Orang Meninggal Gara-gara Ini
Tapi, lantaskah terompet tak memiliki dampak buruk? Jangan buru-buru menyimpulkan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Perayaan tahun baru selalu identik dengan pesta kembang api dan suara terompet yang bersahutan.
Di Indonesia, ketika mendekati malam tahun baru, masyarakat berbondong-bondong membuka lapak yang menjual berbagai aksesori pelengkap pesta pergantian tahun, salah satunya adalah terompet.
Sejak kembang api mulai dibatasi karena dianggap berbahaya, terompet masih menjadi pilihan yang tepat untuk berpesta.
Tapi, lantaskah terompet tak memiliki dampak buruk?
Jangan buru-buru menyimpulkan.
Masih ingat pada wabah difteri yang marak beberapa minggu lalu?
Meskipun sudah jarang diulas, rupanya wabah difteri belum sepenuhnya hilang.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium ini masih menjadi momok di sebagian masyarakat.
Baca: Cucu Liem Sioe Liong Meninggal - Franciscus Welirang: Putri Kami Terpeleset
Baca: 10 Artis Muda yang Bakal Bersinar di Tahun 2018, No 5 Video Vulgarnya Sempat Beredar
Baca: Inilah 10 Game yang Paling Dinanti pada 2018
Bukan tanpa sebab, penyakit ini ditengarai sangat mudah menular.
Bahkan, di beberapa provinsi di Indonesia, difteri dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), dikarenakan banyak memakan korban jiwa.
Melansir doktersehat, Minggu (31/12/2017), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) baru-baru ini mengeluarkan peringatan pada masyarakat.
Isinya, masyarakat harus ekstra waspada dan tidak sembarangan membeli terompet untuk malam pergantian tahun, mengingat, kasus difteri masih rentan terjadi.