Berita Terkini Nasional

Nasib Tragis Dosen Asal Jambi, Diduga Dirudapaksa, Dibunuh dan Dirampok Oknum Polisi

Nasib tragis dosen wanita berinisial EY (37) diduga menjadi korban rudapaksa, pembunuhan serta perampokan.

Editor: Kiki Novilia
Istimewa / Tribun Jambi
NASIB TRAGIS DOSEN - Ilustrasi korban. Nasib tragis dosen wanita berinisial EY (37) diduga menjadi korban rudapaksa, pembunuhan serta perampokan. 

Ringkasan Berita:
  • Nasib tragis dosen wanita berinisial EY (37) diduga menjadi korban rudapaksa, pembunuhan serta perampokan.
  • Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengungkapkan hasil mengejutkan bahwa ditemukan cairan sperma di celana korban, yang menjadi dasar dugaan kuat terjadi rudapaksa, Minggu (2/11/2025).
  • Peristiwanya kian rumit karena harta benda milik korban seperti motor dan mobil menghilang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jambi - Nasib tragis dosen wanita berinisial EY (37) tewas mengenaskan di rumahnya yang terletak di Kabupaten Bungo, Jambi. Ia diduga menjadi korban rudapaksa, pembunuhan serta perampokan.

Korban ditemukan tak bernyawa di rumahnya pada Sabtu (1/11/2025) siang. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh rekannya sesama dosen yang khawatir korban sudah dua hari tidak masuk kerja. 

Pihak kepolisian mengungkap dugaan kuat adanya tindak rudapaksa, pembunuhan, dan perampokan yang menimpa korban. Hal ini berdasarkan dari hasil visum sementara.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengungkapkan hasil mengejutkan bahwa ditemukan cairan sperma di celana korban, yang menjadi dasar dugaan kuat terjadi rudapaksa.

"Diduga ada tindak rudapaksa, karena ditemukan sperma di celana korban," kata AKBP Natalena Eko Cahyono, dikutip dari TribunJambi.com, Minggu (2/11/2025).

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Secara sederhana, dosen merupakan pengajar di perguruan tinggi baik universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, maupun akademi.

Korban disebut mengalami luka lebam serius di beberapa bagian vital. Dokter RSUD H Hanafie Muara Bungo, dr Sepriyedi, memastikan adanya luka lebam di bahu kanan dan kiri, serta lebam di bagian leher EY. 

Luka di leher ini menguatkan dugaan bahwa korban dibunuh dengan cara dicekik atau adanya kekerasan fisik fatal lainnya. Hal inilah yang membuat korban meregang nyawa. 

Misteri ini kian rumit dengan hilangnya harta benda milik korban di lokasi kejadian (TKP). Kapolres Natalena menambahkan bahwa motif pembunuhan kini patut diduga melibatkan unsur perampokan.

"Patut diduga pembunuhan karena harta benda korban seperti sepeda motor dan mobil tidak ada di TKP," tegas AKBP Natalena.

Kombinasi antara dugaan rudapaksa, luka-luka di tubuh korban, dan hilangnya kendaraan pribadi (motor dan mobil) mengarah pada kesimpulan bahwa EY mungkin menjadi korban kejahatan ganda yakni kekerasan seksual dan perampokan yang berujung pada pembunuhan.

Pelaku Ditangkap Tanpa Perlawanan 

Korban ditemukan tak bernyawa di rumahnya pada Sabtu (1/11/2025) siang. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh rekannya sesama dosen yang khawatir korban tidak bisa dihubungi dan dua hari tidak masuk kerja. 

"Rekannya datang ke rumah korban karena khawatir. Setelah dipanggil beberapa kali tidak ada jawaban. Pintu rumah dibuka dan korban sudah ditemukan tidak bernyawa," ujar kepala lingkungan setempat, Madin Maulana. 

Kabar terbaru, pelaku kini telah ditangkap di wilayah Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Minggu (2/11/2025). Pelaku berinisial W berhasil diringkus oleh tim dari Satreskrim Polres Bungo.

"Dapat info pelaku pembunuhan dosen di Bungo ditangkap di Tebo," ucap seorang sumber. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved