Jennifer Dunn Tertangkap Karena Narkoba, Ini Alasan Mengapa Artis Pilih Narkotika Jenis Sabu
Jennifer Dunn Tertangkap Karena Narkoba, Ini Alasan Mengapa Artis Pilih Narkotika Jenis Sabu
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Selebriti Jenniefr Dunn ditangkap polisi di rumahnya di Jalan Bangka IX C No. 29, Pela Mampang, Jakarta Selatan (31/12/2017).
Wanita yang tahun ini ramai dibicarakan di dunia entertaiment ini diduga terlibat penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Baca: Sakit Hati Dikhianati Pacar, Gadis 23 Tahun Ini Berniat Lelang Keperawanannya dengan Alasan Ini
Ini sangat ironis karena sebelumnya Jennifer Dunn tercatat pernah tiga kali ditangkap polisi karena kasus narkoba.
Baca: Hampir Setahun Memimpin Amerika Serikat, DonaldTrump Melontarkan 1.950 Pernyataan Keliru!
Masyarakat tentu jadi bertanya-tanya, mengapa banyak artis yang terjerat kasus narkoba? Apakah mereka memang benar-benar membutuhkannya?
Berikut ini penjelasan Dr. Andri SpKj, psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison.
Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang, tentang alasan artis menggunakan narkoba, khususnya sabu.
Fenomena pemakaian narkoba jenis sabu memang bukan hal baru di kalangan artis. Alasan memilih narkotika jenis ini mungkin dapat sedikit dijelaskan sebagai berikut.
Euforia dan ekstase
Sabu murni berbentuk kristal putih. Ini merupakan golongan obat stimulan jenis metamfetamin yang satu derivat turunan dengan amfetamin yang terkandung dalam pil ekstasi. Banyak orang menggunakan zat ini untuk mendapatkan efek psikologis.
Efek yang paling diinginkan adalah perasaan euforia sampai ekstase (senang yang sangat berlebihan).
Obat ini juga menimbulkan efek meningkatnya kepercayaan diri, harga diri, dan peningkatan libido. Pemakai sabu bisa tampil penuh percaya diri tanpa ada perasaan malu sedikit pun dan menjadi orang yang berbeda kepribadian dari sebelumnya.
Salah satu yang mungkin menarik banyak orang untuk memakai zat ini adalah pemakaian zat ini tidak dibarengi dengan efek sedasi atau menurunnya kesadaran akibat zat tersebut. Tidak seperti pemakai heroin atau ganja, pemakai sabu dapat membuat dirinya untuk tetap membuat terjaga dan konsentrasi.
Selain efek yang menyenangkan di atas, sebenarnya sabu juga membuat timbulnya gejala-gejala psikosomatik, paranoid, halusinasi, dan agresivitas.