Jennifer Dunn Tertangkap Karena Narkoba, Ini Alasan Mengapa Artis Pilih Narkotika Jenis Sabu

Jennifer Dunn Tertangkap Karena Narkoba, Ini Alasan Mengapa Artis Pilih Narkotika Jenis Sabu

Editor: Reny Fitriani
Warta Kota
Artis Jennifer Dunn 

Kelebihan pemakaian obat ini akan membuat orang menjadi mudah tersinggung dan berani berbuat sesuatu yang mengambil risiko.

Jika melihat efeknya yang menyenangkan di atas, terutama berkaitan dengan percaya diri tampil dan peningkatan keberanian, maka tidak heran banyak artis yang senang menggunakannya.

Dengan alasan ingin menambah proses kreatif, sabu pun terkadang digunakan. Satu lagi alasan memakai sabu adalah membuat orang tidak ingin makan.

Tidak heran, zaman dulu obat golongan ini juga banyak digunakan untuk melakukan diet walaupun saat ini sudah ditinggalkan karena efek ketergantungan dan kerusakan otak.

Efek terhadap fisik

Pemakaian sabu, apalagi yang berlebihan, menyimpan potensi bahaya besar untuk kesehatan fisik. Efek stimulan pada obat ini menyebabkan kerja jantung dan pembuluh darah tubuh menjadi berlebihan.

Peningkatan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, sangat nyata pada penggunaan sabu. Hal ini akan dibarengi tentunya dengan denyut jantung yang kencang.

Tidak heran jika jenis narkotika ini akan membawa dampak sangat berbahaya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.

Selain itu, sabu bisa menimbulkan efek kejang sampai perdarahan otak.

Saya sendiri pernah secara langsung melihat di unit gawat darurat pasien wanita yang mengalami kejang dan perdarahan otak akibat penggunaan sabu yang berlebihan.

Pasien akhirnya meninggal karena perdarahan di otaknya. Sering kali juga didapatkan efek peningkatan suhu tubuh yang tinggi sehingga menyebabkan demam luar biasa bagi penggunanya. Peningkatan suhu tubuh yang berlebihan sangat berbahaya karena juga sangat memengaruhi otak dan dapat menimbulkan kejang.

Ketergantungan

Adalah pendapat yang sangat salah jika mengatakan pemakaian sabu tidak membuat pemakainya ketergantungan.

Pendapat yang salah tersebut mungkin karena didasari pengalaman para pemakai yang tidak merasakan efek putus zat setelah pemakaian yang hanya sesekali. Pemakaian narkotika jenis sabu kebanyakan pada saat pesta atau clubbing yang biasanya pada akhir pekan.

Namun jangan salah, penggunaan sesekali ini pun bisa menimbulkan kerusakan otak yang mengarah pada pemakaian yang terus-menerus dengan dosis yang semakin tinggi.

Halaman
123
Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved