Organisasi Ojek Pangkalan Pokbal Bujuk Gojek Dukung Satu Cagub Lampung, Ini yang Terjadi
Kami nggak paksa-paksa, kalau gabung silakan, tidak ada masalah, namun saya mengajak mereka...
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perselisihan antara tukang ojek pangkalan yang tergabung dalam Persatuan Ojek Kota Bandar Lampung (Pokbal) dan driver ojek online (Go-Jek) kembali terjadi.
Pokbal-Go-Jek kali ini berselisih di Jalan ZA Pagar Alam, dekat stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Nunyai, Kecamatan Rajabasa, Kamis (4/1).
Meski diakui hanya salah paham, namun perselisihan antara kedua belah pihak menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut.
Pasalnya, ratusan driver Go-Jek dan anggota Pokbal berkumpul di lokasi.
Arus kendaraan dari arah Rajabasa-Tanjungkarang di jalan nasional tersebut tersendat sekitar tiga jam, dari pukul 13.00-15.00 WIB.
Arus lalu lintas kembali normal setelah aparat kepolisian dari Polsek Kedaton turun membubarkan massa.
Baca: Sarjana Cantik Meninggal Khusnul Khatimah, Ternyata 2 Kakaknya Juga Meninggal Saat Salat
Baca: Berita Duka: Vokalis Koes Plus Yon Koeswoyo Meninggal Dunia

Sementara perwakilan Pokbal dan Go-Jek melakukan mediasi di Mapolsek Kedaton.
Kepala Polsek Kedaton Kompol Bismark mengatakan, saat mediasi Go-Jek meminta kepada Pokbal agar tidak ada lagi aksi pembubaran secara paksa kepada driver Go-Jek yang sedang istirahat.
"Jadi Go-Jek meminta agar pokbal tidak lagi melakukan pembubaran paksa, Go-Jek menginginkan kebersamaan," ungkapnya.
Sedangkan Pokbal sendiri, lanjutnya, meminta Go-Jek untuk bergabung dengan organisasi yang bernama Family Satu Jaya.
"Tapi pihak Go-Jek tidak terima karena mengajak bergabungnya itu secara paksa. Paksanya ini seperti membubarkan tempat-tempat mangkal Go-Jek," katanya.
Ketua Umum Pokbal, Albert mengaku tidak memaksa ojek online khususnya Go-Jek untuk bergabung ke organisasi di bawah naungan Pokbal.