Organisasi Ojek Pangkalan Pokbal Bujuk Gojek Dukung Satu Cagub Lampung, Ini yang Terjadi

Kami nggak paksa-paksa, kalau gabung silakan, tidak ada masalah, namun saya mengajak mereka...

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
tribunlampung/okta
Ratusan driver Gojek memenuhi halaman Mapolsek Kedaton, Kamis (4/1/2018). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perselisihan antara tukang ojek pangkalan yang tergabung dalam Persatuan Ojek Kota Bandar Lampung (Pokbal) dan driver ojek online (Go-Jek) kembali terjadi.

Pokbal-Go-Jek kali ini berselisih di Jalan ZA Pagar Alam, dekat stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Nunyai, Kecamatan Rajabasa, Kamis (4/1).

Meski diakui hanya salah paham, namun perselisihan antara kedua belah pihak menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut.

Pasalnya, ratusan driver Go-Jek dan anggota Pokbal berkumpul di lokasi.

Arus kendaraan dari arah Rajabasa-Tanjungkarang di jalan nasional tersebut tersendat sekitar tiga jam, dari pukul 13.00-15.00 WIB.

Arus lalu lintas kembali normal setelah aparat kepolisian dari Polsek Kedaton turun membubarkan massa.

Baca: Sarjana Cantik Meninggal Khusnul Khatimah, Ternyata 2 Kakaknya Juga Meninggal Saat Salat

Baca: Berita Duka: Vokalis Koes Plus Yon Koeswoyo Meninggal Dunia

Mediasi driver Gojek dan Pokbal di Mapolsek Kedaton, Kamis (4/1/2018).
Mediasi driver Gojek dan Pokbal di Mapolsek Kedaton, Kamis (4/1/2018). (tribunlampung/hanif)

Sementara perwakilan Pokbal dan Go-Jek melakukan mediasi di Mapolsek Kedaton.

Kepala Polsek Kedaton Kompol Bismark mengatakan, saat mediasi Go-Jek meminta kepada Pokbal agar tidak ada lagi aksi pembubaran secara paksa kepada driver Go-Jek yang sedang istirahat.

"Jadi Go-Jek meminta agar pokbal tidak lagi melakukan pembubaran paksa, Go-Jek menginginkan kebersamaan," ungkapnya.

Sedangkan Pokbal sendiri, lanjutnya, meminta Go-Jek untuk bergabung dengan organisasi yang bernama Family Satu Jaya.

"Tapi pihak Go-Jek tidak terima karena mengajak bergabungnya itu secara paksa. Paksanya ini seperti membubarkan tempat-tempat mangkal Go-Jek," katanya.

Ketua Umum Pokbal, Albert mengaku tidak memaksa ojek online khususnya Go-Jek untuk bergabung ke organisasi di bawah naungan Pokbal.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved