Balita Hanyut di Kemiling Ternyata Baru Pertama Kali Hujan-hujanan
Bintang hanyut di parit saat hujan deras menggguyur Kota Bandar Lampung, Rabu (10/1/2018) sekitar pukul 16.40 WIB.
Penulis: andreas heru jatmiko | Editor: nashrullah
Laporan Wartawan Tribun Lampung Andreas Heru Jatmiko
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Suasana duka masih menyelimuti rumah Endik Siswoko (38), orangtua bayi di bawah lima tahun (balita) yang tewas terseret arus parit di dekat rumahnya.
Ketika ditemui tribunlampung.co.id, Kamis (11/1/2018) siang, warga Jalan Palm II, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling tersebut baru pulang memakamkan putranya, Bintang Alkahfi (4) di pemakaman umum setempat.
Baca: Sudah Lima Nyawa Anak dan Balita Melayang Saat Asyik Mandi Air Hujan
Bintang hanyut di parit saat hujan deras menggguyur Kota Bandar Lampung, Rabu (10/1/2018) sekitar pukul 16.40 WIB.
Jasadnya baru ditemukan pukul 22.30 WIB, setelah tim gabungan Basarnas serta para relawan dan warga melakukan pencarian selama lima jam.
Musibah yang menimpa Bintang merupakan kasus kedua yang terjadi di Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Pada 10 April 2017 lalu, Riski (7), warga Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling juga hanyut saat mandi hujan di parit dekat rumahnya.
Sehari kemudian jasad korban ditemukan di kawasan Way Luwak, Hajimena, Natar, Lampung Selatan.
Endik Siswoko menceritakan, semasa hidup Bintang merupakan anak yang aktif dan periang. Menurut dia, saat kejadian Rabu (10/1/2018) sore itu Bintang baru pertama kali bermain hujan- hujanan bersama teman-temannya.
"Jadi itu pertama kali Bintang hujan-hujanan sama teman-teman dan kakaknya. Biasanya nggak pernah dia hujan-hujanan kayak gini. Saya juga agak kaget," ujar Endik.(*)