La Nyalla Tuidng Prabowo Minta Mahar Rp 40 M, Begini Reaksi Fadli Zon

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah bila Prabowo Subianto dan partainya meminta uang Rp 40 miliar kepada La Nyalla Mattalitti

Editor: soni
Twiter/@fadlizon
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghadiri dan memberi sambutan kepada peserta Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta, Sabtu (2/12/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah bila Prabowo Subianto dan partainya meminta uang Rp 40 miliar kepada La Nyalla Mattalitti sebagai syarat mendapatkan rekomendasi diusung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.

Untuk diketahui, La Nyalla sempat mendapat rekomendasi maju di Pilgub Jatim sebelum kemudian mandatnya dikembalikan ke‎ Gerindra dengan alasan tidak mendapatkan koalisi.

Baca: Sispala SMA Maarif 1 Kalianda Peringati Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional

"Saya kira kalau dari pak Prabowo tidak ada ya‎ itu, saya tidak pernah dengar‎," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (11/1/2018).

‎Menurut Fadli, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak pernah meminta uang untuk kepentingan pribadi maupun untuk partai kepada pasangan calon.

Baca: Berniat Maju di Pilgub Jatim, La Nyalla Mengaku Diminta Uang Rp 40 Miliar Oleh Prabowo

Mungkin yang ada, menurut Fadli, Prabowo menanyakan kesiapan logistik calon peserta Pilkada yang diusung.

‎"Kalau itu dipertanyakan terkait kesiapannya untuk menyediakan dana untuk pemilu untuk digunakan dirinya sendiri ya sangat mungkin, tentu logistik dalam pertarungan pilkada sangat diperlukan," katanya.

‎Pasalnya menurut Fadli untuk maju sebagai peserta pemilu dibutuhkan logistik yang tidak sedikit.

Apalagi di Jawa Timur yang jumlah kabupten serta penduduknya yang cukup besar.

Logistik tersebut digunakan untuk menggerakan relawan dan membiayai trasportasi serta konsumsi saksi.

"Jadi saya kira wajar, bukan untuk kepentingan pribadi atau partai, tapi kepentingan yang bersangkutan," katanya.

Terkait tudingan La Nyalla bahwa uang tersebut merupakan syarat rekomendasi, menurut Fadli, hanya kesalahpahaman saja.

Ia mengatakan masalah tersebut dapat dikomunikasikan atau diperdebatkan.

‎"Saya kira itu miss-komunikasi, harusnya itu bisa diperdebatkan apa yang dimaksud, itu hanya miss-komunikasi," pungkasnya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved