Sedih Sekaligus Geram! Kisah Di Balik Foto Driver Ojol Bereskan Dagangan Berantakan di Pinggir Jalan
Sedih Sekaligus Geram! Kisah Di Balik Foto Driver Ojol Bereskan Dagangan Berantakan di Pinggir Jalan
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengendara kendaraan bermotor harus mematuhi peraturan lalu lintas.
Kalimat itu selalu didengungkan aparat kepolisian. Wajar saja ini dilakukan untuk meminimalisasi jumlah kasus kecelakaan lalu lintas.
Baca: Digituinnya 4 Tahun Lalu, Ternyata Ini yang Masih Membekas dari Korban Pelecehan di Lamteng
Mengingat angka kecelakaan lalu lintas d Indonesia masih cukup tinggi.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengemukakan bahwa tingkat kecelakaan lalu-lintas di Indonesia termasuk yang tinggi di antara negara-negara ASEAN.

"Masalah lalu-lintas yang paling tinggi adalah kecelakaan di jalan. Korbannya lebih banyak daripada jumlah korban kasus terorisme," kata Tito saat membuka Forum Polantas ASEAN 2017 di Jakarta, November 2017.
Pada forum bertajuk Kerja Sama Global untuk Menciptakan Keselamatan Berlalu Lintas di Negara-negara ASEAN itu Tito mengemukakan, enam negara yang angka kecelakaan lalu-lintasnya sama-sama tinggi ialah Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Laos.
"Angka kecelakaan lalu-lintas di Malaysia dan Thailand mencapai lima kali angka kecelakaan di Singapura," ungkapnya.
Sementara Brunei Darussalam dan Singapura tercatat memiliki tingkat kecelakaan lalu-lintas terendah dalam lingkup ASEAN.
"Hanya Brunei dan Singapura yang memiliki jalur lalu-lintas paling baik dan angka kecelakaannya terendah di Asean. Selamat kepada Brunei dan Singapura," ujarnya.
Dia menambahkan, tingkat kecelakaan lalu-lintas di Singapura tercatat hampir mendekati negara-negara dengan sistem lalu-lintas terbaik di dunia yakni Belanda dan Inggris.
Baca: Merasa Putus Asa, Suami Menulis Surat dan Merestui Sang Istri Menikah Lagi, Ini Alasannya
Kepala Korps Lalu-lintas Polri, Inspektur Jenderal Royke Lumowa, memaparkan, jumlah korban kecelakaan lalu-lintas di Indonesia mencapai 28.000-30.000 jiwa per tahun.

"Kecelakaan lalu-lintas di Indonesia termasuk tinggi. (Menduduki) rangking 2 sampai 3 dalam lingkup ASEAN. Angka kecelakaan ini jauh lebih tinggi dibanding jumlah korban kasus terorisme, bencana tsunami, bencana banjir," papar Royke Lumowa.
Dari data tersebut, ternyata remaja paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas.