Ingat Sumanto Manusia Kanibal yang Bikin Geger 2003 Silam, Kini Muncul dengan Kabar Heboh
Ingat Sumanto Manusia Kanibal yang Bikin Geger 2003 Silam, Kini Muncul dengan Kabar Heboh
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PURBALINGGA - Siapa tak mengenal Sumanto, pria asal Desa Pelumutan, Kemangkon Purbalingga ini pernah menghebohkan dunia karena aksinya memakan daging mayat, 2003 silam.
Belasan tahun berlalu sejak keluar dari kurungan penjara, Sumanto ternyata belum bisa bebas bergaul dengan masyarakat.
Ia hanya bisa menatap dunia yang sempit dari dalam kamar khusus panti rehabilitasi mental Annur Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga.
Baca: Begini Cara Basmi 4000 Nyamuk Dalam Semalam Pakai Kipas Angin dan Alkohol
Berulangkali ia coba dikembalikan ke keluarganya oleh pengasuh panti Supono di tempat kelahirannya, Desa Pelumutan Kemangkon.
Namun tindakan itu selalu berujung penolakan dari warga setempat. Ia terpaksa dikembalikan ke panti itu hingga waktu entah kapan.
Sumanto kini mendadak diperbincangkan kembali.
Bukan karena kasus baru yang dialaminya, melainkan pria berkumis itu mendapat kehormatan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga sebagai satu di antara sampel kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) serentak.
Coklit menyangkut data pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.
"Kegiatan yang dilaksanakan serentak pada besok, Sabtu (20/1/2018) dengan mendatangi rumah pemilih secara langsung oleh KPU," kata Ketua KPU Purbalingga Sri Wahyuni, Jumat (19/1/2018) dikutip tribunjogja.com dari tribunjateng.com.
Baca: 10 Momen Pernikahan yang Unik Sekaligus Aneh, Jangan Sampai Menimpa Kamu!
KPU Purbalingga berencana turun di 4 desa yakni Desa Bungkanel, Kota Purbalingga, Desa Karangbanjar dan Karangreja.
KPU akan menyasar tokoh-tokoh di Purbalingga yang menjadi opinion leader, mulai pejabat, politisi hingga seniman atau artis.
Menariknya, muncul nama Sumanto di antara sasaran kunjungan coklit oleh KPU yang kebanyakan adalah pejabat penting di kabupaten dan provinsi.
Sumanto akan dikunjungi KPU sebagai objek coklit, bersamaan dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko; Bupati Purbalingga, Tasdi; Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi; dan Ketua DPRD Purbalingga, Tongat.