Wow, Pria 63 Tahun Ini Tidak Bisa Berhenti Alami Orgasme Setiap Harinya
Dilaporkan dalam jurnal Clinical Anatomy, seorang pria berusia 63 tahun tidak bisa berhenti orgasme setelah mencoba stimulasi prostat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Akhir 2017 diwarnai dengan sebuah kasus yang aneh tapi nyata.
Dilaporkan dalam jurnal Clinical Anatomy, seorang pria berusia 63 tahun tidak bisa berhenti orgasme setelah mencoba stimulasi prostat.
Baca: Seorang Bule Ungkap Penyanyi dan Selebgram Adriansyah Martin yang Diduga Curi dan Edit Foto Orang!
Ceritanya, pria yang tidak disebutkan namanya tersebut mulai menggunakan permainan seksual untuk mengurangi inflamasi pada prostatnya.
Dikombinasikan dengan tadalafil, obat untuk disfungsi ereksi dan infeksi saluran kemih, permainan seksual tersebut mampu menyembuhkan inflamasinya.
Akan tetapi, pria tersebut menjadi kecanduan stimulasi prostat, dan belakangan mampu orgasme hanya dengan telentang.
Namun, rupanya terlalu banyak orgasme juga tidak baik.
Peneliti asal Inggris, Roy Levin, menulis, subyek ini menemukan bahwa meskipun orgasmenya sangat menyenangkan, dia bisa menghabiskan terlalu banyak waktu mengalaminya.
Baca: Astaga, Sepasang Kekasih Ini Pura-pura Mau Salat di Masjid Tapi Malah Lakukan Hal Tak Pantas !
Masalah menjadi semakin pelik karena pria tersebut punya masalah nyeri pada lehernya yang semakin menjadi-jadi ketika orgasme sambil telentang.
“Sangat sulit bagi pria tersebut untuk berhenti mengalami orgasme ini dan mengembalikan dirinya menjadi normal,” tulis Levin.
Untungnya, pria tersebut berhasil mengurangi kecanduan ini dan kembali pada hubungan seksual biasa, walaupun dia tetap orgasme hingga sepuluh kali tanpa stimulasi sebelum ejakulasi.
Berdasarkan kasus ini, Levin mengonklusikan bahwa stimulasi prostat bisa menghasilkan orgasme yang lebih kuat daripada hubungan seksual biasa, dan mungkin mampu mengubah otak bila dilakukan berulang-ulang.
Baca: Buronan Kejari Bandar Lampung Tertangkap di Batam. Ngaku Mau Berobat ke Penang Pakai Paspor Palsu!
Dia pun menghimbau agar lebih banyak riset dilakukan terhadap orgasme dengan stimulasi prostat.