Teriakan Takbir Menggema Saat Bayi Ditemukan Terkubur di Puing Sisa Reruntuhan Perang Suriah
Teriakan Takbir Menggema Saat Bayi Ditemukan Terkubur di Puing Sisa Reruntuhan Perang Suriah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURIAH - Inilah saat menakjubkan seorang bayi perempuan asal Suriah berhasil diselamatkan dari puing-puing reruntuhan saat Ghouta Timur dibombardir.
Puing-puing reruntuhan bangunan itu begitu tebal, sehingga hampir tidak mungkin dipercaya masih ada orang yang terdeteksi hidup.
Baca: Kalah Duel dengan Randy Pangalila di MMA, Ronal Surapradja Malah Banjir Pujian
Tapi, melalui sebuah video yang diunggah oleh penyidik Angkatan Pertahanan Suriah, Ismail Alabdullah, sebuah keajaiban ditunjukkan.
Ketika digali semakin dalam, mereka menemukan tubuh seorang bayi.
'Bismillahirrahmanirrahim," ucap mereka saat mulai membopongnya.
Tapi kemudian saat menengok ke arah bayi tersebut, semua orang terkejut.
"Allahu Akbar! Asyhadualla!," teriak pria itu yang lantas disusul seruan takbir dari orang-orang di sekitarnya.
Menyadari bayi itu masih bernyawa, seorang pria segera menggendongnya dan membawanya lari.
Baca: Dituduh Selingkuh dan Viral di Media Massa, Vir Membantah dan Ungkap Fakta yang Sebenarnya
Baca: Putri Marino Blak-blakan Ungkap yang Dirasanya Selama Bulan Madu dengan Suami
Baca: VIDEO: 10 Ribu Pria Bersarung Hadiri Konferwil NU

"Allahu Akbar, Allahu Akbar! Alhamdulillah ya Allah!" teriak orang-orang di sana.
Sementara pria tersebut membawa bayi yang terdengar menangis itu.
"Ya Allah, ya Allah, ya Allah..." ucap pria itu sembari terus berlari melalui puing-puing reruntuhan bangunan yang menutupi ruas jalan.
Bayi perempuan itu dilaporkan berada dalam kondisi stabil dan hanya mengalami beberapa luka ringan.

Sementara itu, Ghouta Timur dilaporkan sedang dalam keadaan lumpuh setelah sebuah serangan membunuh ratsan warga sipil sejak 18 Februari 2018.
(TribunStyle.com/ Salma Fenty Irlanda)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul "Teriakan Takbir Iringi Detik-Detik Bayi Ditemukan Hidup Meski Terkubur di Bawah Puing Reruntuhan"