Penjualan Mobil LCGC Ngerem, Kalah dengan Mobil China?
Penjualan kendaraan murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) sedikit meredup.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Penjualan kendaraan murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) sedikit meredup.
Hadirnya kendaraan non LCGC dengan harga yang bersaing diduga menjadi faktor penurunan penjualan tersebut.
Tengok saja, Wuling Confero dijual dalam rentang Rp 130,8 juta-Rp 167,9 juta per unit.
Harga tersebut tidak beda jauh bila dibandingkan dengan kendaraan LCGC seperti Honda Brio Satya yang dibanderol di kisaran Rp 132 juta-Rp 138 juta.
Baca: Kisah Bujangan yang Didatangi Ibu Kosan Tengah Malam, Sempat Teriak Jangan, Kemudian . . .
Baca: Ingat Sonya Depari yang Ngaku Anak Jenderal Saat Ditilang? Kabar Terbarunya Bikin Haru!
Baca: Menguak Misteri Ular Putih Sepanjang 25 Meter dan Bertubuh Besar Seperti Manusia, Wow Benar Ada
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penurunan penjualan kendaraan LCGC paling dalam dialami oleh Toyota dengan model Agya.
Disusul Datsun Go+ dan Go, serta Daihatsu Ayla.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Astra Toyota Motor mengatakan, tren penurunan penjualan kendaraan LCGC masih akan berlanjut di tahun ini.
"Proyeksi penjualan mobil LCGC tahun ini akan turun 5%-8%. Karena perusahaan finance yang memberi kredit segmen menengah bawah ini tidak mau kena NPL tinggi," kata Fransiscus, saat dihubungi Kontan, Rabu (20/3).
Baca: Hanya Alasan Sepele, Anggota Pol PP Habisi Tante Angkat dengan Cara Sadis
Baca: Mobil Kesayangan Mendiang Olga Syahputra Dijual, Alasan Sang Ayah Gak Sanggup Lagi
Baca: Xpander Jadi Raja MPV Sejuta Umat Februari 2018
Sementara, Donny Ishmi Sahputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan, keberadaan kendaraan dengan harga mirip LCGC tidak akan dapat langsung menggerus pasar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/toyota_20170430_104054.jpg)