Indosat Ooredoo Hadirkan 4G Plus di Lampung, Begini Keunggulannya
Head of Region Sumatera Indosat Ooredoo, Eric Danari mengatakan, 4G Plus pun lebih stabil tanpa adanya buffering saat menonton video.
Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita Sari
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Indosat Ooredoo memperkenalkan jaringan baru 4G Plus, yang diklaim memiliki kecepatan data internet yang lebih kencang, di Lampung, Rabu (28/3/2018).
Head of Region Sumatera Indosat Ooredoo, Eric Danari mengatakan, 4G Plus pun lebih stabil tanpa adanya buffering saat menonton video.
“Modernisasi jaringan ini memiliki keunggulan pada kecepatan dan kestabilan jaringan,” kata Eric, saat Media Update di Sheraton Lampung Hotel, Rabu.
Jaringan 4G Plus, Eric menerangkan, telah ada di 606 titik di 213 kecamatan di 15 kabupaten/kota se-Lampung.
Baca: DPRD Metro Usulkan Pembangunan Rumah Dinas, Fraksi Gerindra Anggap Lebih Hemat Dibanding Sewa
Jumlah itu berasal dari pembangunan jaringan baru 4G Plus, maupun modernisasi jaringan lama ke 4G Plus.
Eric menambahkan, jaringan 4G Plus seharusnya sudah bisa dinikmati pelanggan di Lampung sejak awal Januari 2018.
Hal itu karena penambahan dan peningkatan sistem sudah dilakukan bertahap sejak Desember 2017.
Tetapi ternyata baru pada Maret 2018, seluruh jaringan 4G Plus siap untuk melayani pelanggan Indosat Ooredoo di Lampung.
“Kami juga sudah menyediakan paket internet unlimited, yang bisa didapatkan di outlet-outlet. Ada enam pilihan paket, mulai 2 GB hingga unlimited jumbo, mulai Rp 35 ribu-Rp 165 ribu per bulan,” papar Eric.
Etalase Nasional
Dengan menghadirkan 4G Plus di Lampung, Eric menyebutkan, pihaknya berharap hal itu bisa meningkatkan pertumbuhan di atas 10 persen.
Hal itu lantaran Lampung merupakan etalase nasional Indosat Ooredoo, dalam melakukan ekspansi ke luar Jawa.
Acting Chief Sales and Distribution Officer Indosat Ooredoo, Andri Pranata menerangkan, keberadaan jaringan 4G Plus diharapkan bisa turut mempercepat pertumbuhan ekonomi di Lampung.
“Kami juga memperhatikan channel penjualan dan membuat program yang memberdayakan ekonomi masyarakat kecil,” ujar Andri.