Inikah Penampilan Penjara Termewah di Dunia? Bak Hotel Bintang 5
Penjara satu ini bisa dikatakan sebagai penjara termewah dan termegah di dunia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dalam bayangan kebanyakan orang, penjara merupakan tempat yang sempit kumuh dan penuh dengan kehidupan menyeramkan.
Selain itu, penjara merupakan sebuah tempat di mana para kriminal dikumpulkan untuk menerima hukuman, dan tidak boleh berinteraksi dengan lingkungan sosial kecuali didalam penjara.
Namun, hal seperti itu tidak berlaku di tempat ini dimana penjara satu ini bisa dikatakan sebagai penjara termewah dan termegah di dunia.
Dengan fasilitas lengkap, layaknya hotel berbintang dan interior mewah.
Bahkan, tempat ini tidak pantas dikatakan penjara karena terlalu layak huni dan nyaman.
Melansir AtlasObscura tempat tersebut adalah Leoben Justuce Center yang terletak di Austria dan dirancang oleh arsitek Joseph Hohensinn.
Baca: Kehidupan Pribadi Albert Einstein tak Berbanding Lurus dengan Kejeniusannya
Leoben merupakan sebuah tempat, yang menampung para kriminal sekaligus komplek pengadilan Leoben di Styria, Austria.

Penjara mewah tersebut, selesai dibangun pada tahun 2004, dengan kapasitas 205 narapidana dan dipenjara sepenuhnya.
Meski terlihat mewah, dan memanjakan para narapidana, ternyata tempat ini punya alasan lain sehingga tempat tersbut dibangun sedemikian rupa.
Menurut keyakinan setempat, menghukum orang yang jahat, harus diperlakukan dengan baik.
Itu karena, d hukumi Austria meyakini jika orang jahat diperlakukan dengan baik maka ia akan berbuat baik pula.
Seluruh fasilitas di penjara tersebut dibuat lengkap.
Mulaidari kamar tidur, dapur, gym, hingga tempat bersantai, dan dengan filosofi menghormati martabat dan rasa hormat manusia.

Selain itu di tahanan ini juga terdapat dua prasasti dan asas hukum yang diberlakukan di penjara tersebut.
Baca: Pasanganmu Selingkuh? Ini Cara Memata-matainya Lewat WhatsApp
Pertama, "Semua manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak," yang diambil dari Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik.

Baca: Ruhut Sitompul: Fadli Zon Stres, Ngaca Dong!
Kedua: "Semua orang yang dirampas kebebasannya akan diperlakukan dengan kemanusiaan. dan dengan menghormati martabat yang melekat pada pribadi manusia."
Akibat perlakukan tersebut, hal ini sempat memicu perdebatan hukum pada tahun 2004 karena perlakuaan yang terlalu berlebihan dan memanjakan para tahanan.
Lepas dari mewahnya penjara-penjara yang telah disebut di atas, rumah tahanan tetaplah rumah tahanan. Ia adalah tempat untuk mengurung orang-orang jahat, atau mereka yang dianggap jahat. (*)