Satu Keluarga Dapat Kompensasi Rp 21 Miliar karena Digigit Serangga

Ganti rugi itu merupakan yang terbesar yang diterima satu keluarga sepanjang sejarah gugatan menyangkut tungau di AS.

Intisari Online
Gigitan tungau bisa membuat tubuh mengalami gatal-gatal. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, INGLEWOOD - Sebuah keluarga di California, Amerika Serikat dilaporkan menerima kompensasi oleh pengadilan setempat.

Kompensasi tersebut diberikan setelah mereka mengajukan gugatan hukum karena mengalami luka akibat digigit tungau.

Diwartakan The Independent, Kamis (5/4/2018), ganti rugi yang diberikan sebesar 1.593.500 dolar AS atau sekitar Rp 21,9 miliar.

Lilliana Martinez mengatakan, awalnya dia dan keluarganya pindah ke apartemen di Inglewood pada 2010. Dua tahun setelah pindah, masalah mulai muncul ketika Martinez menemukan tubuh putranya, Jorge Maravilla, mendapat bercak merah.

Baca: Idap Penyakit Langka, Wanita Ini Kehilangan Tulang-tulangnya

Penasaran, Martinez kemudian memeriksakan Maravilla ke dokter. Hasilnya, bercak yang ada di bocah tiga tahun itu terjadi akibat gigitan tungau kasur.

"Saya langsung terkejut. Sebab, saya tidak pernah melihat hal ini sebelumnya," kata ibu berusia 34 tahun tersebut.

Ternyata, bukan hanya Jorge yang mengalami. Putri mereka yang baru berumur tiga bulan juga menderita luka gigitan serangga itu di punggungnya.

Martinez kemudian sempat mengajukan keluhan ke perusahaan bernama Westland Industries terkait gangguan serangga itu. Oleh Westland, Martinez disarankan untuk membuang semua perabotannya, termasuk boks bayi.

Baca: Pengumuman: Facebook Akan Beberkan Semua Akun di Indonesia yang Dicuri Datanya pada 9 April

Perusahaan Westland kemudian memerintahkan orang datang untuk mengasapi apartemen itu, dan menutupinya dengan bubuk putih.

Martinez dan suaminya hanya membersihkan sedikit bagian sebagai tempat mereka dan anak-anak mereka tidur.

"Saya tidak bisa membaringkan kedua anak saya. Namun, di sisi lain, hanya apartemen ini yang kami punya," keluh Martinez.

Meski sudah diasapi, serangan tungau itu tetap menerpa mereka selama empat bulan berikutnya. Akhirnya, pihak perusahaan memutuskan mengganti karpet.

Baca: Beraksi di Way Halim, Begal asal Jabung Ini Ditembak Mati di Kampungnya

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved