Meski Diusung Gerindra, Sosok Ini Ungkap 3 Faktor yang Bikin Prabowo Belum Pasti Maju Pilpres

Kita tahu dalam fenomena pilkada atau pilpres, masa injury time itu adalah masa yang paling menentukan

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman (kedua kiri) saat menghadiri Aksi Bela Rohingya 169 di Monumen Patung Kuda, Jakarta, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Prabowo Subianto mendapatkan mandat dari Partai Gerindra untuk maju sebagai calon presiden.

Sebaliknya, Prabowo sendiri sudah menyatakan kesiapannya menjalankan perintah dan amanat partai besutannya.

Meski demikian, penyataan Prabowo tersebut dinilai tidak otomatis bisa dipakai pegangan bahwa dirinya pasti maju sebagai capres melawan Jokowi.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai bahwa mandat atau ikrar Partai Gerindra yang diberikan kepada ketua umumnya Prabowo Subianto pada saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) belum bisa dijadikan faktor untuk melihat konstelasi politik di Pilpres 2019.

Menurut Yunarto, meski Gerindra telah memberi mandat dan menyatakan dukungan, namun belum bisa dipastikan Prabowo untuk maju sebagai capres menghadapi Presiden Joko Widodo.

"Jadi ikrar atau sinyal yang diberikan internal Gerindra tidak serta merta memastikan konstelasi 2019 prabowo akan maju," ujar Yunarto saat dihubungi, Kamis (12/4/2018).

"Kita tahu dalam fenomena pilkada atau pilpres, masa injury time itu adalah masa yang paling menentukan," imbuhnya.

Baca: Artis Ini Kerap Dihujat dan Dipandang Sebelah Mata, Lihat Penampilannya Kini yang Modis

Baca: Terungkap, Sebelum David NOAH dan Gracia Indri Nikah Ada Hal Ganjil Terjadi

"Dan menurut saya sebelum ada pendaftaran di KPU menurut saya belum tentu Prabowo bisa dikatakan maju," ucapnya.

Yunarto berpendapat saat ini ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk meyakinkan Prabowo maju sebagai capres.

Untuk mengusung Prabowo, Gerindra masih membutuhkan dukungan setidaknya satu partai dalam memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.

Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan untuk membentuk koalisi.

Bahkan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sejak awal memberi sinyal akan merapat ke Gerindra "Saya pikir itu masih jadi tanda tanya ya," kata Yunarto.

Selain itu, Prabowo dinilai juga masih terganjal dengan faktor elektabilitas.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved