Wajah Artis Cantik Ini Memerah dan Suaranya Memekik Saat Sebut Eks Wapres Boediono

Kaget, kesal, geram, sedih dan kecewa bercampur aduk di hati putri mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya mendengar Boediono

Editor: soni
capture video
Curahan Hati Nadia Mulya 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Kaget, kesal, geram, sedih dan kecewa bercampur aduk di hati putri mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, Nadia Mulya, saat mendapati bekas atasan ayahnya di BI sekaligus mantan wakil presiden, Boediono, menemui ayahnya yang tengah mendekam di balik jeruji besi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, pada awal 2016 lalu.

Bahkan, suara Nadia Mulya meninggi saat kembali menceritakan hal itu di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/4) kemarin.

Nadia menceritakan, Boediono selaku mantan Gubernur BI sekaligus atasan ayahnya tidak pernah melongok, apalagi memberi bantuan sejak ayahnya ditahan oleh KPK karena kasus dugaan korupsi terkait pemberian dana talangan (bailout) Bank Century pada 15 November 2013 hingga akhirnya divonis 10 tahun dan akhirnya menjalani hukuman 15 tahun karena putusan di tingkat kasasi.

"Tidak pernah sekalipun dia datang dan menjenguk ayah saya selama ditahan KPK," ucap Nadia dengan suara meninggi.

Baca: Ratusan Massa Gelar Aksi Usut Dugaan Penistaan Sukmawati

Nadia menceritakan, kehidupan keluarga menjadi hancur setelah ayahnya ditetapkan sebagai tersangka korupsi dan dibui.

Ia sangat kecewa kepada Boediono yang tidak pernah angkat suara dan memberikan bantuan konkret saat ayahnya diproses hukum.

Ia mengibaratkan ayahnya di kasus Century ini seperti 'dilempar ke kandang singa tanpa seorang pun mau yang menolongnya'.

Padahal, lanjut Nadia, seorang Budi Mulya selaku Deputi Gubernur BI bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa hanya sebatas pelaksana kebijakan dari pengambil kebijakan Dewan Gubernur BI yang dipimpin oleh Boediono dalam rangkaian bailout Bank Century pada 2008-2013 yang merugikan negara sebesar Rp8,012 triliun itu.

Di mata Nadia, Boediono terkesan 'alergi' terhadap ayahnya setelah menjadi tersangka kasus korupsi Century.

Bahkan, keluarga hanya menerima sepucuk surat saat adik dan kakeknya meninggal tidak lama sang ayah dibui.

Namun, tiba-tiba setelah Boediono tidak lagi menjabat wapres menemui dan meminta maaf kepada ayahnya di Lapas Sukamiskin, Bandung, pada 26 Januari 2016.

Saat itu, Boediono hanya memberi ide agar Budi Mulya menggunakan media massa guna menyatakan kebijakan terkait bailout Bank Century tidak bisa dipidana.

Seketika, Nadia Mulya dan ayahnya menyampaikan kepada Boediono, bahwa usulannya itu terlambat dan tidak berarti.

"Saat itu, Boediono sempat bertanya terkait kabar. Akhirnya bapak saya bilang, 'Yah, kamu lihat dong bagaimana kabar saya seperti ini? Anak saya meninggal, saya di sini dan diberi tanggungan (hukuman) seperti ini. Padahal, Anda tahu benar apa yang menimpa (Bank) Century, tapi Anda tidak berkata apa-apa," ujar Nadia menirukan kalimat ayahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved