5 Alasan Mengapa Kita Tidak Boleh Menunda-nunda Waktu Makan
Seiring banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan di masa sekarang ini, banyak sekali orang-orang yang akhirnya menunda kebutuhan primernya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seiring banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan di masa sekarang ini, banyak sekali orang-orang yang akhirnya menunda kebutuhan primernya, salah satunya adalah makan teratur.
Dengan tekanan dan banyaknya kebutuhan lainnya yang harus diselesaikan, terkadang orang-orang masih menyepelekan terhadap waktu jam makan.
Baca: Atur Jadwal Cuti, Ini Dia 7 Zodiak yang Dianggap Rajin Bekerja dan Butuh Piknik
Tentunya, mengabaikan faktor kekuatan tubuh masing-masing individu, namun dalam hal makan ternyata juga masih banyak yang menunda.
Baca: Bocorkan Informasi, 12 Karyawan Apple Dipenjara
Alhasil, ketika baru terasa sangat lapar, kita mengonsumsi makanan dengan porsi yang tidak wajar.
Padahal, seharusnya rasa lapar itu adalah sebuah tanda bahwa tubuh perlu asupan energi.
Perlu diketahui, karbohidrat, protein, dan lemak dari apa yang dikonsumsi akan dicerna menjadi gula sederhana, asam amino, dan asam lemak bebas.
Nutrisi ini masuk ke aliran darah lalu dibawa ke organ dan jaringan untuk digunakan sebagai energi.
Jika kita melewatkan waktu makan, maka jumlah nutrisi yang bersirkulasi dalam darah akan turun.
Ketika kadar gula darah turun drastis, otak akan mengira tengah berada dalam situasi mengancam nyawa.
Otak lalu mengirim perintah ke beberapa organ untuk melepaskan hormon untuk meningkatkan kadar glukosa.
Hormon utama yang dilepas adalah adrenalin.
Membiarkan perut dalam kondisi lapar bisa berdampak bukan hanya pada kemampuan kita mengambil keputusan, melainkan juga emosi.
Ini alasan mengapa kita tidak boleh membiarkan perut selalu dalam keadaan kosong.