Terungkap, AS Berani Serang Suriah karena Tak Punya Nuklir
Tapi urungnya Trump menggempur Korut malah membuat Kim Jong Un semakin berada di atas angin.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jika diamati, ada keraguan besar, bahkan ketakutan pada diri Presiden AS Donald Trump ketika mengancam akan menggempur Korea Utara secara militer.
Trump khawatir, jika sampai digempur, Korut mungkin saja gagal meluncurkan serangan nuklir ke AS.
Tapi, negara komunis ini bisa dengan mudah menghajar Korsel dan Jepang --dua negara sekutu Amerika-- menggunakan rudal-rudal nuklirnya.
Dengan pertimbangan itulah, Trump urung menyerang Korut. Ia pun memilih menerapkan embargo ekonomi dengan cara ‘memaksa’ PBB.
Tapi urungnya Trump menggempur Korut malah membuat Kim Jong Un semakin berada di atas angin. Bahkan, Jepang dan AS sendiri ingin bertemu Kim Jong Un untuk berdialog.
Baca: 5 Peristiwa Mengerikan Ini Terjadi Tanggal 13 di Hari Jumat
Ketika Kim Jong Un dan istrinya berkunjung ke China, kedua pasangan yang sebenarnya mewakili ‘negara paria’ itu justru menjadi perhatian dan pujian dunia internasional.
Dengan naik daunnya nama Kim Jong Un, pamor Trump sebagai orang nomor satu di negara adidaya pun seolah meredup.
Apalagi reputasi Trump sempat diguncang terkait ‘uang penutup mulut’ pada seorang bintang fim porno AS yang konon pernah dikencaninya.
Tapi, Trump kemudian merasa mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi sekaligus menaikkan pamornya ketika di Suriah terjadi serangan senjata kimia.
Baca: Fakta Seputar Buah Ceplukan: Dulu Tak Bernilai, Kini Rp 500 Ribu per Kg
Trump pun langsung menfokuskan perhatiannya kepada serangan senjata kimia di Ghouta Timur dengan menuduh Suriah dan sekutunya, Rusia, sebagai pelakunya.
Namun, Rusia maupun Suriah menolak tuduhan AS itu.
Keduanya malah balik menuduh bahwa serangan senjata kimia itu merupakan rekayasa AS sendiri yang sejak 2015 sangat menginginkan tumbangnya pemerintah resmi Suriah.
AS akhirnya mengancam akan menggempur Suriah, meski Rusia memperingatkan bahwa serangan itu akan mendapatkan perlawanan dari negaranya.