Adik Ahok Tuntut Yusril Ihza Mahendra Datang ke Kuburan Ayahnya untuk Meminta Maaf

Jadi saat ada statement bahwa papa kami memilih menjadi warga negara asing di tahun 1962, itu adalah kebohongan.

Kolase/Tribunnews.com 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Adik kandung Ahok, Fifi Lety Indra mengecam pidato Yusril Ihza Mahendra dalam Kongres Umat Islam Sumatera Utara yang berlangsung di Asrama Haji Medan Jalan AH Nasution, Medan, Jumat (30/3/2018).

"Apakah pidato itu mengusik keluarga besar Tjahaja Purnama?", tanya Najwa selaku host.

Meski tak secara gamblang menjawab, Fifi mengatakan jika hal tersebut menyangkut ayahandanya yang sudah meninggal.

"Ya karena itu berbicara tentang papa kami. Papa kami kan sudah meninggal. Papa kami juga mengajari kami untuk cinta tanah air," ujar Fifi.

Fifi juga mengatakan jika pernyataan yang dilontarkan oleh Yusril merupakan suatu kebohongan publik.

"Jadi saat ada statement bahwa papa kami memilih menjadi warga negara asing di tahun 1962, itu adalah kebohongan publik dan itu fitnah paling keji", ujarnya menambahkan.

Fifi juga memberikan bukti-bukti yang menguatkan klarifikasinya atas tuduhan Yusril.

Najwa kembali menanyakan jika Fifi berhasil membuktikan terkait tuduhannya, apa yang diminta olehnya.

Baca: Pernah Jadi Dosen Pembimbing Skripsi, Rocky Gerung Sebut Dian Sastowardoyo Gila. Begini Alasannya!

Baca: Heboh Tarian Erotis di Pantai Jepara, Ternyata Segini Tarif yang Dibayar Panitia ke 3 Penari

"Jadi anda menuntut untuk meminta maaf secara resmi kepada keluarga?", tanya Najwa.

"Ya bukan, datang ke kuburan bapak saya untuk meminta maaf disitu", ujar Fifi menjawab.

Mendengar jawaban Fifi, Najwa kembali melontarkan pertanyaannya,"datang ke kuburan Indra Tjahaja Purnama?"

"Iya, silahkan. Kan dia yang bilang dia tahu kondisi orang China. Kalau orang China benar, dia berani sujud disitu untuk meminta maaf. Berani enggak? Berani memfitnah, berani bertanggung jawab. Perfect gentlemen", ujar Fifi mengakhiri.

Dikabarkan sebelumnya, terdapat ucapan yang dinilai kontroversial oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.

Yusril yang saat itu membawakan materi mengenai sejarah politik Islam Indonesia, menceritakan mengenai perjalanan Islam di tanah air sejak pra kemerdekaan.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved