Nyaris Tewas Akibat Diinjak-injak, Keluarga AP Laporkan Oknum Satpol PP ke Polresta
Akhirnya keluarga AP (16) melaporkan belasan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap AP.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Akhirnya keluarga AP (16) melaporkan belasan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap AP ke Polresta Bandar Lampung, Jumat 4 mei 2018.
Sang ibu, Munah (35) membuat laporan dengan didampingi oleh paman AP, Lamri (45). Lamri pun mengaku keluarga sudah bulat untuk melaporkan perihal penganiayaan ini.
Baca: Diingatkan Ivan Gunawan karena Jual Jilbab tak Sesuai Syariat, Online Shop Ini Diserbu Netizen
"Kami sekeluarga nggak terima apa yang mereka lakukan kepada ponakan saya, jadi kami berniat melanjutkan kasus ini," ungkapnya saat di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat 4 Mei 2018.
Masih kata dia, proses hukum akan terus berlanjut meskipun ada itikad baik untuk berdamai.
Baca: Nasib Orang Siapa Tahu, Berawal dari Jualan Jagung Rebus Artis Ini Melejit Jadi Miliuner
"Masalahnya ini korbannya masih dibawah umur, hukum harus ditegakkan, kalau yang salah anak saya, ya silahkan ditangkap," sebutnya.
Lamri pun berharap kepolisian bisa mengusut tuntas kasus penganiyaan yang menimpa keponakanya ini.
Baca: VIDEO - Rp 100 Ribu Dapat 2 Kotak JCO Donuts dengan Aneka Varian Rasa, Mau?
"Harapan kami, setelah membuat laporan, polisi bisa menindak dan menangkap para pelakunya," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, niat ikut konvoi lulusan SMA, pelajar kelas satu SMK ini hampir tewas diinjak-injak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di depan Mahan Agung, Rabu 2 Mei 2018.
Peristiwa ini menimpa AP (16) warga jalan Darusalam Kelurahan Langkapura Baru Kecamatan Kemiling.
Peristiwa ini bermula saat AP dan kawan-kawannya tidak sengaja melempar kaleng cat semprot ke arah sepatu salah satu oknum Satpol PP.
Oknum Satpol PP yang tidak terima kemudian mengejar AP dan rekannya, nahas AP tertangkap dan jadi bulan-bulanan.