Dikabarkan Kena OTT KPK, Ini 5 Fakta Walikota Blitar Samanhudi, Lakukan KDRT ke Sinden OVJ
Dikabarkan Kena OTT KPK, Ini 5 Fakta Walikota Blitar Samanhudi, Lakukan KDRT ke Sinden OVJ
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa empat orang yang ditangkap saat operasi di Blitar dan Tulungagung ke Jakarta, pada Kamis (7/6/2018).
Dilansir dari Tribun Jatim, satu di antara tiga orang yang dibawa KPK ke Jakarta adalah Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar.
Baca: Laporkan Dugaan Pengeroyokan, Plt Kepala BPKAD Lampung Utara Mengaku Lehernya Dipiting
"Tim sedang membawa empat orang dari kegiatan di jawa Timur yaitu Wali Kota, Kadis PU, dan swasta," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, pada Kamis (7/6/2018).
Penangkapan Wali Kota Blitar bersama tiga orang lainnya, kata Febri merupakan hasil dari kegiatan selama 24 jam sejak Rabu (6/6/2018).
"Status hukum pihak-pihak yang diamankan akan diumumkan melalui konferensi pers KPK malam ini," kata Febri.
Sebelumnya, sejak Rabu (6/6/2018) malam KPK melakukan operasi penangkapan di Tulungagung dan Blitar.
Hasilnya, selain menangkap empat orang, KPK juga menyita uang sebanyak Rp 2 miliar yang diletakkan dalam dua kardus.
Uang itu berupa pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
Lalu siapakah Samanhudi. Berikut beberapa fakta yang dihimpun Tribun Lampung dari berbagai sumber.
1. Profil Samanhudi
Muhammad Samanhudi Anwar, lahir di Blitar, Jawa Timur, 8 Oktober 1957.
Ia menjabat sebagai Walikota Blitar sejak 17 Februari 2016.
Baca: Saat Baim Wong Asyik Menjomblo, Mantan Pacar Malah Umbar Kemesraan dengan Gebetan Baru
Baca: Difitnah Alami Cinta Lokasi dengan Ahok, Grace Natalie Laporkan Akun Twitter Ini ke Polisi
Baca: 24 Personel Gabungan Amankan Terminal Rajabasa Hingga 26 Juni
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai wali kota Blitar pada periode 2010-2015[1] dan Ketua DPRD Kota Blitar.
Keluarga Samanhudi berasal dari Desa Alas Raje, Blega, Bangkalan.
Ia dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama seperti orang tuanya yang pernah menjadi Ketua Tanfidziyah NU.