Makan Sate dan Teh Tawar, Pemudik Ini Kaget Setengah Mati Ditagih Rp 400 Ribu
Usia menikmati makanan 'pembunuh' lapar, tiga pemudik ini hampir saja 'mati' karena kaget.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tiga orang pemudik ini kaget bukan kepalang saat disodori nota pembelian saat makan di warung makan.
Karena lapar tak tertahan, mereka terpaksa berhenti di warung tersebut dan memesan sejumlah makanan.
Menu utamanya sate 3 porsi ditambah sop kambing 3 porsi termasuk minuman yang masih dianggap biasa-biasa saja.
Penyebabnya tak lain dan tak bukan, saat menerima nota tertulis angka Rp 400 ribu.
Jadi satu porsi sate dihargai Rp 70 ribu dan semangkok sop kambing Rp 50 ribu yang masing-masing dikalikan tiga.
Baca: Sempat Anggap Mukjizat Dituntut 8 Bulan, Jennifer Dunn Tak Percaya dengan Vonis Hakim
Baca: 2 Begal Tewas Ditembak, 5 Begal dari Lampung Timur dan Tegineneng Menyerahkan Diri
--------
Sejumlah warung makan di sekitar rumah makan yang dikabarkan 'memukul' konsumen dengan harga mencekik kini dikabarkan sepi pembeli.
Bukan hanya rumah makan yang menghargai makanan dengan harga selangit saja yang kini tidak dikunjungi oleh konsumen, bahkan warung di sekitarnya pun sepi pembeli.
Warga sekitar Kecamatan Petarukan mengungkapkan itu kepada Tribunnews.com.
Seperti diketahui warung tersebut berada di sebuah desa yang dilintasi jalan raya Jakarta-Surabaya di Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Saya sudah lihat, warungnya kini sepi banget. Apa yang jualan ga baca sosmed apa ya," kata Kusmanto warga Petarukan, Minggu (24/6/2018).
Ia juga menyebutkan, warung-warung di sekitarnya jadi ikut sepi.
Kusmanto mengkhawatirkan jangan sampai peristiwa tersebut berimbas pada tempat makan yang lainnya di Pemalang.
Kusmanto mengatakan, imbas dari medsos cukup besar, sehingga bisa berakibat besar.
Baca: Menjanda Sejak 2014 Lalu, Cut Tari Kini Dikabarkan Dekat dengan Aktor Tampan Ini
Meski demikian, kemungkinan pemilik warungnm belum tahu adanya kabar tersebut di medsos sehingga tidak menyadari, dagangannya jadi pusat perhatian saat ini.