Baru Dibangun, Jembatan Provinsi di Tubaba Sudah Retak
Baharuddin mengatakan, bagian talut jembatan yang berada di ruas jalan provinsi tersebut sudah terlihat mulai longsor.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnaen
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PANARAGAN - Masyarakat meminta jembatan di Tiyuh Mulya Jadi, Kecamatan Gunung Terang, Tulangbawang Barat (Tubaba) dibongkar dan dibangun kembali. Pasalnya, jembatan yang baru dibangun tersebut terkesan asal jadi.
Ini lantaran sudah terlihat beberapa keretakan di badan jembatan dan talutnya.

Baharuddin, anggota DPRD Tulangbawang Barat, mengatakan, jembatan tersebut dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung. Selain terkesan asal jadi, tidak ada pelang proyek di lokasi.
"Jembatan ini dikerjakan pada bulan puasa kemarin, dan sekarang sudah terjadi keretakan di beberapa titik. Bahkan, posisi boks sudah miring ke timur," ungkap Baharuddin pekan lalu.
Baca: Sangat Menyentuh, Begini Postingan Dewi Sandra Atas Prestasi Zohri
Baharuddin mengatakan, bagian talut jembatan yang berada di ruas jalan provinsi tersebut sudah terlihat mulai longsor.

Jika dibiarkan, dikhawatirkan jembatan tersebut ambruk dan dapat memutus akses masyarakat. "Ini juga merugikan negara ratusan juta," terang Baharuddin.
Jembatan tersebut berada di Tiyuh Mulyo Jadi yang menghubungkan Kecamatan Gunung Terang dan Kecamatan Batu Putih. "Jalan ini juga penghubung ke Kabupaten Way Kanan," paparnya.
Atas kerusakan tersebut, pengguna jalan khawatir saat melintasi jembatan tersebut, terutama kendaran roda empat bermuatan.
Baca: Kalahkan Inggris 2-0, Belgia Sabet Juara 3 Piala Dunia 2018
"Bisa terperosok kalau lewat jembatan itu. Selain talutnya tidak kokoh, badan jembatannya pun sudah terlihat banyak keretakan, bahkan posisinya sudah miring. Pekerjaan ini tidak wajar. Dibangun bulan puasa kemarin, sekarang sudah terlihat tanda-tanda kerusakan," tandas Baharuddin.
Sejak awal pengerjaan, Baharuddin mengaku sudah melihat gelagat tidak baik. Misalnya tidak adanya pelang proyek di lokasi pembangunan.
"Ketika ditanya siapa pemborongnya, pekerja tidak tahu-menahu. Selebihnya hanya disuruh untuk bekerja. Ini pekerjaan dinas PU provinsi," tandasnya. (*)