Caleg Lampung untuk DPR, ketika Terpilih Tak Ada Karya Bagi Daerah Asal

untuk menjadi anggota DPR RI itu tidak mudah, caleg harus mampu memiliki tim solid dan dan juga modal

Penulis: Romi Rinando | Editor: soni
ILUSTRASI 

Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Akademisi Fakultas Fisip Unila Tony Wijaya mengatakan, untuk menjadi anggota DPR RI itu  tidak mudah, caleg harus mampu memiliki tim  solid dan dan juga modal. "Jika saya melihat nama-nama yang  ini sebagian besar merupakan mereka yang sudah punya nama serta dan basis massa, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk meraup suara," katanya.

Baca: Kena Bully, Iis Dahlia Ucapkan Maaf Sambil Liburan di Singapura

Baca: Baru Menikah 2 Pekan, Chikita Meidy Kini Ungkap Kebiasaan Buruk Sang Suami Saat Tidur

Namun berbeda jika individu yang maju sebagai caleg  bukanlah tokoh, tidak punya basis masa , atau belum dikenal  masyrakat, mereka harus lebih ekstra melakukan  sosialissi yang harus didukung tim  solid dan juga dana.

"Karena berdasakan pileg-pileg sebelumya  individu  tidak bisa  hanya mengandalkan nama partai tapi  harus berjuang. Berbeda jika individu yang maju  benar-benar tokoh punya ikatan  historis dengan daerahnya,   punya basis massa  kuat,   tidak  sulit bagi mereka untuk terpilih karena  walaupun pindah partai pun pasti tetap bisa terpilih," beber Tony Wijaya.

Bicara tentang kiprah wakil rakyat  Lampung di DPR RI sampai saat ini,  kita belum  melihat kerja-kerja yang dilakukan mereka  punya dampak signifikan  bagi daerah Lampung. Kita lihat misalnya jalan tol  atau proyek-proyek lainnya itu nyaris  inisiatif  pemerintah pusat.    

Harapan kita ke depan, kata Tony, wakil-wakil rakyat asal Lampung ini bisa lebih punya kontribusi bagi daerahnya. Misalnya mereka bisa membentuk wadah  kaukus  wakil rakyat asal Lampung, sehingga mereka nantinya mampu mengangkat isu-isu daerah untuk diperjuangkan di tingkat Nasional, misalnya soal bandara Internasional, atau isu strategis lainnya.

 Karena dengan kaukus itu  maka apa yang menjadi isu di daerah Lampung bisa disuarakan, kita bisa melihat  contoh kaukus wakil rakyat di daerah Maluku atau Papua. Mereka mampu memperjuangan apa  yang menjadi isu daerahnya untuk diperjuangan.

Ini juga  perlu menjadi masukan  wakil rakyat kita di Senayan, karena sebagian besar mereka tidak memiliki home base di Lampung, bahkan  ada beberapa mereka pun tidak ada ikatan dengan daerah Lampung, dalam artian bukan warga Lampung, tapi hanya punya kepentingan saat hanya menjadi caleg atau  artinya hanya ke Lampung dalam waktu lima tahun sekali.

Bagaimanna mereka bisa memperjuangan aspirasi masyarkaat Lampung kalau mereka  tidak pernah atau punya  ikatan dengan  Lampung, tapi  disini bukan bicara suku artinya caleg yang benar-benar orang yang lahir besar dan tinggal di Lampung .

"Mereka datang hanya untuk nyaleg,  ketika  terpilih  mereka lupa  Lampung.  Disini peran penting masyarakat agar cerdas memnentukan pilihannya kalau bisa ada kontrak Politik dengan para caleg  sehingga ketika mereka teprilih mereka wajib  menjalankan kontrak itu untuk berjuang bagi  Lampung," tandasnya. (rri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved