Demo dari Pagi, Tak Ada Satu pun Pejabat Pemkot yang Temui Warga eks Griya Sukarame

Mansi menyatakan tidak akan ada jawaban dari pihak pemkot terkait tuntutan massa, lantaran para pejabat pemkot sedang berdinas di luar Bandar Lampung.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Perdi
Puluhan warga eks Pasar Griya Sukarame mendatangi Gedung Pelayanan Satu Atap Bandar Lampung, Senin (23/7) pagi. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Puluhan warga eks Pasar Griya Sukarame mendatangi Gedung Pelayanan Satu Atap Bandar Lampung, Senin (23/7) pagi.

Mereka menginginkan mediasi dengan pihak pemkot pasca-penggusuran di lahan Pasar Griya Sukarame, Jalan Pulau Sebesi, belakang Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Baca: Bikin Macet Kawasan Ramayana-Chandra, Lapak Pedagang Dekat Rel KA Dibongkar

Pantauan Tribun, warga yang menyambangi Gedung Satu Atap terdiri dari orang dewasa hingga remaja dan anak-anak. Beberapa di antaranya berteriak meminta keadilan. Beberapa perempuan terlihat meneteskan air mata.

Baca: VIDEO CONTENT – Mustafa Cium Istri Usai Divonis

Awalnya, massa mengatasnamakan Komite Tolak Penggusuran Pasar Griya berdemonstrasi di depan gerbang kantor pemkot, Jalan Dr Susilo, Telukbetung Utara.

Ikut serta pula aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung, Federasi Serikat Buruh Karya Utama-Konfederasi Serikat Nasional (FSBKU-KSN), serta beberapa organisasi kepemudaan dan mahasiswa. Dari depan gerbang kantor pemkot, mereka masuk menuju Gedung Satu Atap di sebelahnya.

"Kami menunggu mediasi dari pihak pemkot terkait kejelasan penggusuran," teriak Hasan, koordinator aksi.

"Kami menolak alih fungsi dan menuntut dikembalikannya fungsi Pasar Griya Sukarame. Berikan hak hidup layak kepada masyarakat," katanya.

Massa akhirnya diminta membubarkan diri karena dinyatakan tidak memiliki surat izin untuk menggelar demonstrasi.

"Saya menanyakan surat izin aksi, ternyata tidak ada. Maka, kami minta (massa) untuk pulang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Polisi Pamong Praja Bandar Lampung Mansi.

Mansi menyatakan tidak akan ada jawaban dari pihak pemkot terkait tuntutan massa, lantaran para pejabat pemkot sedang berdinas di luar Bandar Lampung.

"Kasihan. Capek-capek dari pagi, nggak ada yang nyambut. Pak Sekkot (Sekretaris Kota Badri Tamam) nggak ada. Asisten I (Sukarma Wijaya) nggak ada. Semua nggak ada, karena sedang tugas di luar," jelasnya.

Karena tak mendapat jawaban dari pihak pemkot, massa lalu menuju kantor DPRD Bandar Lampung.

"Ya silakan saja kalau mau ke DPRD. Silakan tuntut ke mana saja. Itu tanah pemkot dari tahun 1993," kata Mansi.

LBH Kirim Surat Lagi
LBH Bandar Lampung selaku kuasa hukum warga kembali mengirim surat ke Pemkot Bandar Lampung. Organiasi bantuan hukum nonprofit ini meminta pemkot membangun dan memfungsikan lagi Pasar Griya Sukarame.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved