Minta Bantuan Dinas Sosial Tak Digubris, Orangtua Bayi Tunggak Biaya Rp 79 Juta Kisahnya Viral

Dulu sudah diajuin sama kakak saya di Dinas Sosial, tapi gak ada respon. Lalu teman-teman upload ke mana-mana

instagram mazlasin - Kisah bayi berusia tiga bulan, Muhammad Agung Hidayat, yang lahir pada 20 April 2018 di Semarang, viral di media sosial. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah bayi berusia tiga bulan, Muhammad Agung Hidayat, yang lahir pada 20 April 2018 di Semarang, viral di media sosial.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (26/7/2018), Agung merupakan buah hati pasangan Muhlasin dan Haryanti, warga Dukuh Sampit, Siderejo, Sayung, Demak, Jawa Tengah.

Ayah Agung, yang merupakan seorang buruh proyek, harus menanggung tunggakan biaya kelahiran dan pengobatan putranya sebesar Rp 79 juta.

Baca: Dampak Kemoterapi, Denada Sampai Tutup Kaca Kamar Mandi & Sempat Katakan Hal Ini ke Shakira

Ia pun menceritakan kisah kelahiran anaknya kepada Kompas.com.

"Awalnya pas mau lahiran saya bawa istri saya ke bidan, dan pas bukaan terakhir air ketubannya pecah, disusul tali pusar menumbung atau keluar (bayi belum keluar). Terus dirujuk ke Rumah Sakit Kariadi oleh bidannya, dan begini lah akhirnya," kata Muhlasin kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2018).

Saat dilahirkan melalui operasi sesar, Agung sempat menangis selama lima detik.

Namun, kemudian ia tak sadarkan diri hingga denyut jantung dan napasnya berhenti.

"Pertama keluar bisa nangis lima detik, habis itu mungkin air ketubannya kayak ketelan, terus enggak sadar diri (hilang denyut jantung dan napas). Kemudian dokter memberikan tindakan medis, ada lagi detak jantung dan napasnya. Terus dirawat di ICU selama satu bulan. Pas sadar, napasnya sudah berat kayak gitu," Muhlasin menceritakan.

Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Kabar Duka Datang dari Denada

Selama tiga bulan sejak lahir, Agung bergantung pada selang oksigen di hidungnya.

Ayah dan ibunya pun harus bergantian membersihkan lendir dengan alat bantu agar napas Agung tidak terganggu.

Tak hanya itu, sejak berusia dua minggu setelah lahir hingga kini, Agung tidur dengan mata terbuka.

"Kondisi selama tiga bulan ini masih sama. Belum ada respons. Kalau tidur matanya gitu (melek). Pas bayinya ya tiga-empat hari saya jenguk di ruang ICU enggak kayak gitu, kayak bayi normal biasanya (tidur dengan kondisi mata tertutup). Pas udah dua minggu sampai saat ini kok malah keadaannya kayak gini, semakin menurun," kata dia.

Menurut keterangan Muhlasin, Agung sudah empat kali keluar-masuk rumah sakit.

Ia didiagnosa mengalami pengecilan otak, kelainan jantung, dan infeksi paru-paru.

"Terakhir pas dipindah ke RS Ketileng sini, ada diagnosa baru, ada otak yang mengecil, ada kelainan jantung juga, infeksi paru-paru," kata Muhlasin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved