PD Kebersihaan Bandar Lampung Tebar Kaporit untuk Atasi Bau dari TPA Bakung
PD Kebersihaan Bandar Lampung Tebar Kaporit untuk Atasi Bau dari TPA Bakung
Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
PD Kebersihaan Tebar Kaporit untuk Atasi Bau dari TPA Bakung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Bandar Lampung mengaku kesulitan menangani permasalahan kolam tinja yang berada di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bakung, yang kerap menimbulkan bau dan dikeluhkan warga.
Menurut Direktur PD Kebersihan Bandar Lampung, Zainul Bahri saat ini perusahaannya belum bisa mengambil langkah konkrit guna mengatasi permasalahan kolam tinja yang dikeluhkan warga sekitar, karena sering mengeuarkan bau tidak sedap.
“Kami sampai saat ini belum bisa mengambil tindakan konkrit, sebab masih menunggu anggaran Pemerintah Pusat, kalau anggaran ada pasi kita akan lebarkan kolam itu agar lebih besar dan memadai ,” ujar Zainul, Minggu (29/7).
Ia mengatakan, solusi tercepat yang bisa diambil perusahaan adalah menaburkan Kaporit di kolam penampungan untuk menghilangkan bau tidak sedap tersebut.
“Solusi saat ini kita atasi dengan menaburkan kaporit, kalau tahun depan anggaran ada maka, kita akan lebarkan, dan kita buat lebih aman,” tukasnya
Keberadaan kolam tinja dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung dikeluhkan warga karena sering menimbulkan bau tidak sedap.
Hal ini disebaban bukan saja karena luas kolam tinja yang tidak memadai, tapi juga areal TPA yang belum maksimal menampung sampah.
Bahkan rencana pemerintah yang akan memperluas areal TPA Bakung tahun 2017 gagal karena terkendala anggaran, padahal pelebaraan tersbeut sudah mendapat persetujuan pemerintah Kota dan DPRD Bandar Lampung, dengan anggaran sekitar Rp 5-6 miliar.
“Kami anggota DPRD dapil 1 suda sering menerima keluhan warga sekitar terkait bau tidak sedap dari TPA Bakung, bahkan aroma itu bisa tercium dari radius 2-3 kilometer, makanya kita minta ada solusi tepat, untk mengatasi itu,” kata Fandi Tjandra anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Minggu (29/7).
Apalagi kata Fandi, volume sampah di Bandar Lampung ini perharinya mencapai 700-800 ton, dengan luas TPA Bakung yang mencapai sekitar 14 hektare tidak lagi mampu menampung sampah, sehingga butuh solusi untuk mengatasinya.
Terkait penggunaan kaporit yang dilakukan pihak PD Kebersihan, Ia mengaku tidak menjadi masalah, namun hal itu tidak memberikan solusi yang konkrit.
“Tidak masalah tapi itu koan solusi instan, bukan yang konkrit dan permanent, kita inginkan solusi itu yang benar-benar komprehensif,” pungkasnya. (rri)