Underpass JTTS Bakal Dibongkar, Warga Sebut Bangunan Miring

Diduga tidak sesuai spesifikasi, underpass Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang pada STA 67 akan dibongkar.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
tribunnews
Ilustrasi underpass 

Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnain

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Diduga tidak sesuai spesifikasi, underpass Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang pada STA 67 akan dibongkar.

Menurut sumber yang enggan namanya dipublikasikan, pembangunan underpass proyek nasional itu miring, selain itu ketebalan cor dak tidak sesuai spesifikasi.

Baca: BMKG Prakiraan Cuaca di Wilayah Lampung Awal Pekan Ini Cerah

"Itu sudah mulai dibobok dan akan dibongkar, para pekerjanya untuk STA 65 sampai 71 juga sudah pada diganti karena pekerjaannya tidak sesuai dan banyak permasalahan," ujarnya, Minggu (29/7).

Menurutnya, proyek JTTS pada STA 65 sampai 71 itu sebelumnya dikerjakan oleh PT Waskita Karya yang merupakan perusahaan milik BUMN.

Baca: Belum Dapat Seragam Sekolah, 6.453 Siswa SMPN Jalur Biling Terpaksa Pakai Seragam SD

"Karena banyak masalah, maka pimpro (pimpinan proyek) dan semua karyawanya sudah ditarik. Informasinya saat ini diambil alih oleh PT Hutama Karya II," bebernya.

Saat dijumpai di lokasi proyek, para pekerja enggan memberikan komentar terkait proyek nasional itu. "Maaf mas, saya tidak tahu," ujarnya singkat.

Sukri (60) warga Banjaragung mengatakan, pembangunan underpass pada kilometer 67 itu memang terlihat miring.

Baca: Jadwal Liga 1 PS Tira Vs Persib Bandung, Tanpa 3 Pilar Penting, Mario Gomez Racik Persib Seperti Ini

Selain itu, pekerjaan rigit pada STA 65 sampai 71 juga banyak yang retak-retak. "Cuma di titik ini (STA 65 sampai 71) yang bermasalah dan lambat karena pekerjaan baru 30 persen. Pada titik lainya sudah hampir selesai," jelasnya.

Warga menyayangkan terkait pekerjaan pembangunan underpass yang diduga tidak sesuai spesifikasi itu. Warga menilai hal itu dapat membahayakan para pengguna jalan.

"Jalan yang dibangun underpass ini merupakan akses jalan utama warga Tulangbawang dan Tulangbawang Barat. Kalau kualitas bangunan buruk, maka ini sangat membahayakan dan bisa berakibat fatal kalau sampai ambrol. Apalagi kalau ambrolnya pada saat pengendara lewat," katanya.

Hingga berita ini ditulis pihak PT Waskita Karya maupun Hutama Karya II tidak dapat dikonfirmasi terkait permasalahan ini, kantor proyek juga terlihat tutup saat dikunjungi.

Tidak hanya itu yang dinilai bermasalah pada pekerjaan proyek JTTS ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang, penanaman rumput pada tepi jalan tol juga dinilai masyarakat bermasalah.

Di lokasi rumput yang telah ditanam olek pihak rekanan sub kontrak dari PT Waskita Karya dari kilometer 70 sampai 90, sebagian besar kering dan mati. (end)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved