Buntut Tewasnya 4 Warga, Kapolsek Menggala Minta Tertibkan Tambang Pasir Ilegal

Kapolsek Menggala Iptu Zulkifli meminta pihak terkait dapat menertibkan lokasi tambang pasir ilegal yang marak di masyarakat.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: taryono
net
ilustrasi anak tewas 

Laporan wartawan Tribun Lampung Endra Zulkarnain

TULANGBAWANG, TRIBUN - Kapolsek Menggala Iptu Zulkifli meminta pihak terkait dapat menertibkan lokasi tambang pasir ilegal yang marak di masyarakat.

Ini untuk mencegah terjadinya warga yang tenggelam akibat tercebur ke dalam kolam bekas galian tambang pasir ilegal.

Hal ini ditegaskan Kapolsek menyusul tewasnya empat warga Kampung Bujung Tenuk Kecamatan Menggala yang tewas tercebur ke dalam kolam bekas galian tambang pasir di wilayah setempat, Sabtu (4/8) sore.

"Harus selektif, mesti ada penertiban dari pihak terkait," terang Zulkifli, Minggu (5/8).

Zulkifli mengatakan, lokasi tempat tewasnya empat korban merupakan bekas tambang pasir masyarakat.

"Itu (lokasinya) lebung bekas galian pasir warga sekitar. Tidak ada pemiliknya," papar Zulkifli.

Mantan Kasat Polairud Tulangbawang itu menyebut tidak ada yang mengetahui secara persis kronologi tenggelamnya ke empat warga tersebut.

"Tidak ada yang tahu bagaimana kronologi sebenarnya. Karena di lokasi itu kan jauh dari pemukiman penduduk. Warga geger setelah melihat jasad korban di air itu," ujar Kapolsek.

Diketahui, empat warga Menggala ditemukan tewas tenggelam dalam kolam bekas galian pasir di wilayah Bujung Tenuk, Sabtu (04/08) sekitar pukul 16.00 wib.

Keempat korban tewas yang terjebak pada bekas galian pasir itu merupakan satu keluarga, Elsa Dianti (10) Binti Ermadi dan Elsi Dianti (10) Binti Ermadi keduanya merupakan saudara kembar, selanjutnya korban bernama Zahra (7) dan Ibu dari Zahra yang bernama Liyana Binti Helmi (28).

Kedua korban saudara kembar itu merupakan keponakan dari korban Liyana.

Ke empat korban sempat dilarikan ke RSUD Menggala namun sesampai di RSUD Menggala nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

“Sempat di bawa ke RSUD Menggala, tapi nyawa keempatnya tidak tertolong lagi," katanya.

Rahmad (29), salah satu warga menyebut, sesaat sebelum peristiwa keempat korban diketahui sedang menggembala kerbau.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved